jpnn.com - BALIKPAPAN – Andi Burhanuddin Solong (ABS) dikabarkan telah meninggalkan Partai Golkar.
Mantan calon wali kota Balikpapan di Pilwali 2015 ini disebut telah hijrah ke Partai Beringin Karya (Berkarya). Bahkan, ABS juga telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).
BACA JUGA: Kapolda Perintahkan Babinsa Kunjungi Lima Rumah per Hari
Petinggi DPD I Golkar Kaltim yang dikonfirmasi terkait hal ini tak menampik, bila memang ABS punya kesibukan di partai lain selain Golkar. Yakni melakukan konsolidasi ke daerah-daerah di Kaltim guna menggaet kader baru.
Terkait sepak terjang ABS ini, Sekretaris DPD I Golkar Kaltim, Abdul Kadir menilai, mantan anggota DPRD Kaltim itu otomatis dianggap mengundurkan diri dari Golkar.
BACA JUGA: Calon Pengantin Bom Bunuh Diri Ngontrak Rp 650 Ribu per Bulan
Hal ini sesuai dengan undang-undang partai politik (parpol) dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Bahwa seseorang tidak diperbolehkan memiliki keanggotaan di dua partai.
"Otomatis undang-undang menggugurkan. Tidak perlu pemecatan dari partai. Berarti otomatis dia mengundurkan diri dari partai pertama untuk pindah ke partai kedua," ucapnya.
Hal ini, kata dia, berdasarkan apa yang bisa dilihat dari kegiatan yang telah dilakukan ABS. Yaitu melakukan konsolidasi Partai Beringin Karya ke kabupaten/kota dengan status kader resmi. "Ini sudah cukup jadi bukti," tegasnya.
Jika ABS benar-benar memutuskan keluar dari Golkar, Kadir mengatakan, pihaknya harus siap menerima. Dia menyebut, berkaca pada dinamika politik, kader bisa datang dan pergi kapan saja.
Golkar juga tak jarang menerima kader yang menginginkan rujuk setelah sebelumnya memutuskan berpisah.
BACA JUGA: Mencekam! Pria Sadis Ini Tewas Dirajam Massa
DPD Golkar optimistis, kejadian ini tak akan berdampak pada perolehan kursi di parlemen. Jika saat ini berhasil menempatkan 12 wakil di DPRD Balikpapan, maka pada Pileg 2019 ia yakin perolehan naik menjadi 15 kursi.
Kadir menjelaskan, dengan mundurnya ABS otomatis posisi ketua DPD Balikpapan kosong. Perintah dari pengurus pusat, DPD I Golkar Kaltim diminta mengeluarkan SK untuk menunjuk pelaksana tugas (plt).
Hal itu telah ditindaklanjuti dengan menerbitkan SK bernomor 18 yang dikeluarkan 30 November lalu. Pada intinya, DPD akan menyelesaikan masalah saat ini kemudian menggelar konsolidasi menuju musda DPD II Golkar Balikpapan. Agendanya adalah mencari figur pengganti ABS.
"Yang ditunjuk ketua plt adalah saya, Sekretaris, Abdulloh dan Bendahara, Saiful Tola," beber Kadir.
Dengan begitu, kata dia, pengurus DPD II Golkar Balikpapan sebelum 30 November 2016 otomatis gugur. Dengan kata lain, SK bernomor 10 tentang perpanjangan kepengurusan pengurus DPD sebelumnya tidak berlaku lagi.
Sementara itu, ABS yang dikonfirmasi perihal nasibnya di Golkar, ternyata telepon selulernya tidak aktif. Sebelumnya, dalam kesempatan akhir bulan lalu, ABS mengatakan, dirinya selalu siap dengan kemungkinan yang ada.
Pria kelahiran Malino, Sulawesi Selatan, 59 tahun lalu itu menilai, internal Golkar di daerah ini tengah dirundung masalah.
Sebab, menurut dia, ada kader partai berlambang beringin yang dipaksa maju sebagai calon ketua DPD Golkar Balikpapan. Padahal, kader tersebut belum layak maju.
Hal lain yang membuatnya bertanya-tanya, yakni musda yang belum digelar. Dia menegaskan, jika dirinya bukan seorang pengemis jabatan.
“Saya belum membuat keputusan. Yang jelas, saya akan tetap membangun negeri ini. Kalau nanti saya pindah, yang pasti bukan ke partai komunis,” tegasnya saat ditemui di kediamannya, Senin (21/11). (*/ane/riz/k18/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami
Redaktur : Tim Redaksi