jpnn.com - SUASANA akhir pekan yang biasanya sepi di Jalan Raya Bintara VIII RT 04/09, Kelurahan Bintara Jaya, Kota Bekasi berubah Sabtu malam (11/12).
DENY ISKANDAR
BACA JUGA: Mencekam! Pria Sadis Ini Tewas Dirajam Massa
Warga berdatangan hendak melihat rumah kos milik Opung Mangun tempat Dian Yulia Novi sang ’pengantin’ bom bunuh diri, dicokok polisi.
Warga makin penasaran tatkala di salah satu kamar kos di sana ditemukan bom berdaya ledak cukup tinggi.
BACA JUGA: Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami
Menurut kepolisian, bom rice cooker itu rencananya akan diledakan Minggu (12/12) di Istana Negara.
Minggu (11/12), kamar kos yang ditempati Dian sudah tak berpintu lagi.
BACA JUGA: Pemko Nekat Ajukan APBD Rp 2,5 Triliun
Pasalnya, bom itu sudah disposal atau diledakkan oleh pihak kepolisian. Bahkan, tembok bagian luar kamar terlihat hancur berikut jendela kamar.
Sedangkan, bagian dalam terlihat banyak puing keramik berserakan. Bukan hanya kamar yang ditinggali Dian mengalami kerusakan.
Kamar kos lain yang bernomor 105 juga ikut terkena ledakan. Pintu tidak ada, serta tembok kamarnya retak.
Dian kali pertama tinggal di rumah kos itu diantar seorang lelaki yang disebut-sebut sebagai suaminya.
Sesama penghuni indekos mengaku tidak begitu mengenal Dian. Sebab, wanita berawakan gemuk itu sehari-hari selalu menggunakan cadar.
Belakangan, Dian diketahui ’calon pengantin’ yang hendak meledakkan bom.
Itu diketahui, ketika kepolisian menemukan surat yang dikirimkan Dian ke kantor Pos Bintara Jaya kepada orangtuanya yang tinggal di Cirebon, Jawa Barat.
Dalam surat itu, ditulis bahwa dia hendak melakukan aksi amaliah atau bom bunuh diri di Istana Negara bersamaan dengan kegiatan car free day, Minggu (11/12).
Beruntung, usai mengantar surat Dewi langsung ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri tanpa perlawanan.
Sementara dua pria yang mengantar Dian pulang ke kamar kosnya, Nur Solihin dan Agus Supriyadi juga dibekuk di jembatan Kalimalang, Jalan KH Noer Ali, Bintara Jaya.
Tetangga kos yang tinggal bersebelahan dengan Dian menyebut bila wanita itu baru empat hari tinggal di lantai dasar rumah kos tersebut.
Dia menempati kamar dengan nomor pintu 104. Masing-masing kamar kos itu sewanya mulai Rp 650 ribu, Rp 750 ribu sampai Rp 900 ribu.
Dian menempati kamar kos dengan harga Rp 650 ribu per bulan tanpa fasilitas.
Ati, 49, pengelola kamar kos berlantai II itu mengatakan, saat Dian baru pindah ke kesana diantar lelaki yang diakuinya sebagai suami.
”Baru empat hari dia tinggal di kosan ini. Dan pada pindahan dia diantar suaminya,” terangnya.
Ati juga mengaku, sempat ditanyai lelaki yang disebut Dian suaminya.
”Saya ditanya, kalau untuk bisa sampai ke daerah Jawa, cari busnya dimana. Saya bilang di Pulogebang,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Umar Surya Fana mengatakan, bom yang ditemukan di kamar kos Dian Yulia Novi tidak dirakit di Bekasi.
”Jadi Bekasi hanya jadi tempat transit Dian yang hendak meledakkan Istana Negara. Bom tidak dirakit di sini,” katanya.
Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti setelah melakukan olah tempat kejadian perkara pada Minggu (11/12).
Ada lima tas barang bukti yang dibawa pihak kepolisian dari kamar kos Dian tersebut. (*/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beginilah Cara Bupati Cantik Siasati Anggaran Cekak demi Infrastruktur Fisik
Redaktur : Tim Redaksi