Mencekam! Pria Sadis Ini Tewas Dirajam Massa

Rabu, 14 Desember 2016 – 00:03 WIB
Pelaku penganiayaan siswa, Irwansyah, saat diamankan polisi, dan akhirnya tewas dirajam massa, Selasa (13/12). Foto: Polres Kupang for Timor Ekspress

jpnn.com - KUPANG – Suasana mencekam terjadi di Seba, ibukota Kabupaten Sabu Raijua (Sarai), NTT,  Selasa (13/12) kemarin.

Publik daerah itu dibuat geger dan murka oleh aksi nekat seorang pria bernama Irwansyah, 32, yang secara tiba-tiba menyerang para siswa kelas V SDN 1 Sabu Barat yang sedang mengikuti kegiatan berlajar mengajar di kelas.

BACA JUGA: Tuntutan Seorang Istri yang Pengin Bahagia Bersama Suami

Pelaku yang teridentifikasi merupakan warga baru di Sarai dan sehari-hari sebagai penjual kain, melakukan penyerangan dengan menggunakan sebila pisau dan melukai tujuh orang siswa di bagian leher, dagu, bibir, dan tangan.

Para korban masing-masing, Juniarto Ananda Apri Dimu, 11, mengalami luka robekan pada pipi kiri, lengan kanan bagian dalam dan luka robekan pada daun telinga bagian kanan.

BACA JUGA: Pemko Nekat Ajukan APBD Rp 2,5 Triliun

Sedangkan korban, Naomi Oktoviani Pawali, 10, mengalami luka pada leher dan luka bibir depan.

Maria Katrina Yeni, 8, mengalami luka pada leher, luka jari tunjuk dan jari tengah.

BACA JUGA: Beginilah Cara Bupati Cantik Siasati Anggaran Cekak demi Infrastruktur Fisik

Gladis Riwu Rohi, 11, mengalami luka pada leher dan jari. Dian Suryanti Kore Bunga, 11, luka di leher. Alberto Tamelan, 10, luka di leher. Aldi Miha Djami, 11, mengalami luka pada leher.

Kapolres Kupang, AKBP Ajie Indra Widiatma yang dikonfirmasi Timor Express (Jawa Pos Group) menjelaskan, para korban langsung dilarikan ke Puskesmas Menia dan telah mendapatkan pertolongan medis.

Sedangkan pelaku langsung diamankan di Mapolsek Sabu Barat. Belum diketahui pasti motif dari kasus tersebut, namun pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Saat pelaku sedang diinterogasi di Mapolsek Seba, tiba-tiba datang massa dalam jumlah banyak.

Polisi pun langsung mengamankan pelaku ke dalam sel tahanan Mapolsek.

Namun massa semakin beringas dan membobol tembok sel tempat pelaku diamankan, dan merajam pelaku dengan batu berukuran besar hingga tewas.

Mayat pelaku pun hingga tadi malam masih disemayamkan di Mapolsek Seba.

Sementara itu, Kapolda NTT, Brigjen Pol Widyo Sunaryo dan Danrem 161/Wira Saksi Kupang, Brigjen TNI, Heri Wiranto dan Kabinda NTT, Daeng Rosadayang langsung berangkat ke Sarai dengan menggunakan helicopter milik Korem guna memantau langsung kondisi di daerah tersebut.

Di Sarai, Kapolda, Danrem dan Kabinda langsung melakukan pertemuan dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat daerah tersebut.

Dan untuk memperkuat pengamanan di daerah tersebut, pihak Polda NTT dan Korem 161/WS telah memberangkatkan 1 kompi pasukan dari Brimobda NTT, Polres Kupang, Polda NTT, dan Yonif 743 menggunakan kapal fery cepat melalui pelabuhan Tanjung Lontar Tenau sekira pukul 16.00 dan tiba di Sarai sekira pukul 22.00.

Wakapolres Kupang, Kompol Sriyati yang dikonfirmasi menguraikan kronologi kasus dimaksud. Ia katakan, peristiwa berdarah itu terjadi sekira pukul 08.47.

Pada saat jam pelajaran berlangsung datang pelaku yang merupakan orang tidak dikenal (OTD) memasuki ruangan kelas V SDN 1 Sabu Barat dengan memegang pisau di tangan dan langsung menuju ke bangku belakang mendekati anak SD yang bernama Naomi Oktoviani Pawali, 11, dan langsung memutar wajah anak tersebut serta melukai leher korban.

Setelah pelaku berhasil melukai dan menggorok anak SD tersebut, pelaku mencari korban lainnya sehingga total korban sebanyak 7 orang.

“Korban membabi buta saat menyerang para siswa SDN 1 Sabu Barat. Para korban sudah mendapatkan pertolongan medis dan ketujuh korban saat ini dalam kondisi stabil dan masih menjalani perawatan,” kata Sriyati.

Mantan Kapolsek Maulafa itu melanjutkan, para siswa SDN 1 Sabu Barat langsung berhamburan keluar lingkungan sekolah dan lari menuju Koramil 1627/04-Sabu Raijua yang berdekatan dengan SD tersebut.

Mengetahui anak-anak sekolah tersebut lari berhamburan keluar, Danramil Sabu Raijua, Mayor (Inf) I Ketut Nesa langsung memerintahkan anggotanya TNI untuk mengecek ke lokasi SDN 1 Sabu Barat dan mengamankan pelaku.

“Sekira pukul 09.10, anggota Polsek Sabu Barat dipimpin oleh Panit I Intel tiba di SDN 1 Sabu Barat dan langsung mengamankan serta mengevakuasi pelaku di Mapolsek Sabu Barat,” terang Sriyati.

Atas peristiwa tersebut kata Sriyati, Polsek Sabu Barat dibantu Koramil 1627/04-Sabu Raijua berkoordinasi dengan pihak sekolah mengumpulkan siswa sekolah pada kelas masing-masing untuk di data dan bagi siswa yang orang tuanya/wali belum datang, pihak Polsek Sabu Barat membantu mengantar para siswa tersebut ke rumahnya masing-masing.

“Polsek Sabu Barat langsung berkoordinasi dengan Polsek terdekat (Polsek Sabu Timur dan Polsek Hawu Mehara) untuk melakukan tindakan pengamanan terhadap pelaku yang sudah diamankan di Polsek Sabu Barat,” imbuhnya.

Ditambahkan, massa yang mengetahui dan mendengar kejadian tersebut langsung tersulut emosi dan secara berbondong-bondong mendatangi Mapolsek dan meminta agar pelaku dikeluarkan dari ruang tahanan.

Dan sekira pukul 10.00, Wakil Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke tiba di Mapolsek Sabu Barat dan membantu kepolisian untuk menenangkan warga masyarakat yang sudah tersulut emosi.

Informasi lain yang dihimpun Timor Express, massa yang semakin beringas juga melakukan pengrusakan terhadap bangunan kios dan kendaraan bermotor milik sejumlah pedagang di pasar Nataga.

Aparat kepolisian juga berhasil mengamankan 7 orang yang diduga kuat adalah rekan pelaku. Ketujuh orang ini diamankan petugas kapal cepat Express Chantika 77 saat dalam pelayaran dari Seba ke Kupang, selanjutnya diserahkan ke polisi.

Awalnya kapal cepat yang mengangkut 156 orang penumpang itu sudah berangkat dari pelabuhan Seba menuju Kupang, namun kembali sandar di pelabuhan Seba karena terdapat 7 orang yang diduga rekan pelaku.

Tujuh orang tidak dikenal itu kemudian diturunkan di dermaga Seba dan diserahkan ke polisi.

Kapolda NTT yang dikonfirmasi Koran ini mengatakan pihaknya akan mencoba menggali motif dari ketujuh rekan pelaku yang saat ini sudah diamankan. “Jenazah pelaku segera kita evakuasi ke Kupang,” kata Kapolda.

Informasi lain menyebutkan jenazah pelaku bakal dievakuasi menggunakan kapal cepat Express Chantika 77 yang mengantarkan pasukan bantuan ke Sarai. (joo/boy/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Ini Sarankan Kran Pengiriman TKW ke Luar Negeri Ditutup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler