jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengaku heran PAN dan PPP rela merobek tiket pilpresnya sendiri dengan mengusung sosok nonkader.
Langkah mempromosikan capres dan cawapres nonkader bentuk tidak solidnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun bersama Golkar.
BACA JUGA: PAN dan PPP Usul Capres Non-Kader, Pintu Masuk Golkar Merapat ke Prabowo atau Anies
"Saya heran partai merobek tiketnya, artinya tidak memakai tiket mengusung kadernya sendiri. Bagaimana enggak aneh bin ajaib PAN mengusung pasangan Ganjar-Erick dan PPP mengusung Sandiaga Uno. Nama-nama yang tidak ada satupun kader KIB," ujarnya, Jumat (31/3).
Pangi mengatakan sulit menyebut KIB sebagai koalisi yang solid di saat ada dua partai "hobi" mengakusisi kader partai lain. Ini menandakan tidak adanya kepercayaan yang tinggi terhadap kader sendiri.
BACA JUGA: Elektabilitas Erick Thohir Bisa Mendongkrak Nama Capres di Pilpres 2024
Ketidaksolidan semakin menguat saat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bermanuver menghadiri buka puasa bersama dengan partai di luar KIB.
Airlangga, menurut Pangi, sebenarnya punya kans dan peluang yang lebih baik sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu.
BACA JUGA: Megawati-Jokowi Tidak Bahas Nama Capres, Tetapi...
"Koalisi Indonesia Bersatu di ujung tanduk, kenapa enggak kunjung mengumumkan capres-cawapres dari KIB, boleh jadi memang mereka ngak punya capres-cawapres," ujarnya.
Pangi menambahkan Golkar sejauh ini adalah partai yang hampir tidak menghadapi kesulitan dan bisa berkoalisi dengan koalisi manapun.
Sebab Golkar menjadi partai yang bisa di terima di barisan koalisi manapun. Golkar tentu saja akan berkoalisi dengan koalisi yang kemungkinan menguntungkan partai Golkar bisa KIRR dan KPP.
"Apalagi kalau kemudian koalisi di atas bisa menampung kader Golkar sebagai cawapres dari KIRR atau KPP," tambahnya. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif