JAKARTA - Entah fenomena apa ini, bentuk pengalihan kekayaan baru atau karena benar-benar sayang terhadap anakPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sejumlah rekening atas nama anak sekolah yang isinya miliaran rupiah
BACA JUGA: Klem Penyambung Kabel Diduga Lemah
Lebih mengejutkan lagi, ada bayi dengan rekening sama plus tercover semua asuransinya.Temuan itu disampaikan oleh Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subiantoro di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kemarin
BACA JUGA: KPK Dalami Kemungkinan Angie jadi Tersangka
"Orang Indonesia ini sayang sekali sama anak-anaknya," ujarnya setelah menjadi saksi atas terdakwa Gayus Tambunan.Tentu saja jawaban itu disampaikan dengan nada berkelakar
BACA JUGA: Dana Bansos Diperketat, Kepala Daerah Menjerit
Yang pasti, dugaan fulus itu didapat dari tindak pidana tetap adaItulah mengapa uang tersebut dibagi-bagi ke anggota keluarga.Subiantoro jelas tidak percaya begitu saja dengan aliran uang terhadap anak-anak ituLogika paling gampang, darimana mereka mendapatkan uang itu kalau bukan dari orang tuanyaNah, apa background pekerjaan orang tuanya sampai bisa mengalirkan uang sebanyak itu"Itu harus ditanya darimana asal uangnya," imbuhnya.
Sayang, Subiantoro mengaku tidak ingat pasti berapa jumlah rekening fantastis milik bocah-bocah ituDia yakin betul kalau pengalihan uang itu merupakan cara baru untuk mengaburkan hasil pidanaDiakuinya memang banyak modus untuk mengelabui petugas yang memantau jalannya aliran dana
Kalau benar dana tersebut bermasalah, PPATK tidak akan segan untuk menyampaikan ke pihak berwajibApalagi, saat ini instansi pimpinan MYusuf itu sedang mencurigai ribuan rekening bermasalah"Ada sekitar 1.818 rekening bermasalah yang terindikasi ada kaitan dengan tindak pidana," urainya.
Data tersebut, lanjut Subiantoro, merupakan temuan per NovemberSedangkan total transaksi mencurigakan yang ditemukan menembus 79.975 transaksiDikatakannya, seluruh data mencurigakan itu telah disampaikan ke penegak hukum dan diharapakan bisa diproses(dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Humas Selalu Kalah dengan Media
Redaktur : Tim Redaksi