Aneh, Mengaku Menang Tapi Minta Penundaan Pengumuman Hasil Pilpres

Minggu, 20 Juli 2014 – 16:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Usulan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda penetapan hasil rekapitulasi  suara pemilihan presiden tingkat nasional justru semakin menguak inkonsistensi duet calon presiden-calon wakil presiden usungan Koalisi Merah Putih itu. Bahkan, permintaan penundaan pengumuman tentang pemenang hasil pilpres juga jadi ironi karena duet Prabowo-Hatta sebelumnya mengkliam menang tipis atas duet Joko Widodo-Jusuf Kalla/

Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, AA Ari Dwipayana, gagasan penundaan pengumuman itu jelas ironis karena selama ini kubu Prabowo-Hatta selalu yakin menang berdasarkan real count. “Kalau menang ngapain minta penundaan?” ujar Ari di Jakarta, Minggu (20/7).

BACA JUGA: Kubu Jokowi Klaim Unggul 8 Juta Suara dari Prabowo

Ia menambahkan, gagasan penundaan atas penetapan hasil pilpres menjadi absurd karena Prabowo-Hatta sudah mendeklarasikan kemenangan. Ari pun menduga usulan penundaan itu katena kubu Prabowo-Hatta dilanda kepanikan dengan perkembangan rekapitulasi hasil pilpres tingkat nasional.

"Logika tidak nyambung. Jangan-jangan memang benar lagi panik lihat hasil real count KPU?" ujar Ari.

BACA JUGA: Ketua Timses Jokowi-JK Yakin KPU Konsisten Pada Jadwal Pilpres

Ia pun menilai gagasan tunda pengumuman karena mengklaim banyak dicurangi jadi lucu. Sebab, masalah daftar pemilih khusus tambahan dan pemungutan suara ulang (PSU) ternyata bukan karena kecurangan.  "Kalau mengangkat isu kecurangan di belakang, ini seperti modus," ungkapnya.(boy/jpnn)

BACA JUGA: 71 Persen Kecelakaan Mudik Melibatkan Sepeda Motor

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi-JK Unggul 9,4 Persen di Bengkulu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler