jpnn.com - MAKASSAR - Pelaksanaan event tahunan, Sandeq Race, kembali digelar mulai, Selasa (10/9) besok pagi. Untuk tahun 2014, Sandeq Race mengambil star di Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan dan finish di Pantai Mamuju Sulawesi Barat.
Belum dimulai, event pariwisata ini sudah mendapat protes dari Forum Lopisandeq yang merupakan penggagas Sandeq Race. Protes dilancarkan karena
penyelenggara membuat keputusan yang aneh, yakni melarang turis asing menjajal kemampuan perahu sandeq yang berlaga di Sandeq Race 2014.
BACA JUGA: Truk Tangki Meledak, Sopir Tewas Mengenaskan
Salah satu wisatawan asing yang dilarang menjajal Sandeq Race 2014 adalah Slobodan Velikic. Wisatawan dari Kroasia itu dilarang panitia ikut sandeq race dengan alasan tidak mendapat izin dari kepolisian.
"Kemarin malam saya mendapat informasi dari teman passandeq bahwa Slobodan dilarang ikut oleh panitia, saat mereka berada di Ujung Lero, Parepare. Saya bicara dengan Pak Karim (panitia) lewat telepon, katanya harus ada izin dari Kapolri. Saat saya tanya bagaimana proses izinnya, dia juga tidak tahu. Aneh," kata Horst H. Liebner, penggagas Sandeq Race asal Jerman, Senin (7/9).
BACA JUGA: Ini Baru Kades, Tolak Studi Banding ke Singapura
Sejak pelaksanaan di tahun 2005 sampai 2011, kegiatan Sandeq Race selalu diikuti wisatawan asing. Selain berperan sebagai relawan di kepanitiaan, juga sebagai kru di sandeq peserta lomba.
"Saya beberapa kali menghubungkan turis asing dengan passandeq. Ada dari Rusia, Jepang, Jerman, Australia dan Singapura. Sama sekali tak ada larangan dan teguran. Apakah ketika ada turis mau ke pantai Kuta mereka harus ada izin Kapolri?," terang Muhammad Ridwan yang mulai terlibat di Sandeq Race sejak 2002 dan beberapa kali sebagai koordinator Sandeq Race.
BACA JUGA: Gilir Gadis di WC Sekolah, Lima Tersangka Dilepas
Selain dari Kroasia, Sandeq Race 2014 ini juga akan dijadikan obyek peneliti antropologi dari Jepang. "Teman saya yang juga melayarkan dua perahu dari Mandar 2009 lalu ke Jepang akan datang lagi. Sekarang ini di Palu melihat situs megalitikum di sana. Setelah itu akan ke Makassar untuk mengikuti Sandeq Race 2014. Jika mereka juga dilarang, itu preseden yang buruk bagi daerah kita," tambah Ridwan. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karang Singa Diklaim Masuk Wilayah Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi