Anggap Kualitas Calon Hakim Konstitusi Jeblok Semua

Selasa, 04 Maret 2014 – 19:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Salah seorang Tim Pakar seleksi Calon Hakim Konstitusi, Prof Musni Umar, mengatakan akan meminta sejumlah tim pakar untuk maju jadi calon hakim konstitusi jika tidak satu pun dari 12 calon yang diseleksi memenuhi syarat.

Gurauan ini disampaikan Musni Umar sebagai bentuk keprihatinannya terhadap 8 dari 12 calon hakim konstitusi yang sudah mengikuti fit and proper test di Komisi III DPR dalam dua hari terakhir.

BACA JUGA: Sutan Pernah Bahas Proyek Dengan Dirut PT Pertamina

"Boleh jadi mungkin kalau ada tim pakar yang hebat kita suruh dia maju. Tapi dia tidak usah menjadi tim pakar," kata Musni Umar di Komisi III DPR RI, Selasa (4/3).

Musni yakin masih banyak warga negara Indonesia yang bisa mengemban tugas sebagai penegak konstitusi di MK, untuk menggantikan Akil Mochtar yang terjerat korupsi dan Harjono yang pensiun.

BACA JUGA: Tim Pakar: Belum Ada Calon Hakim Konstitusi Yang Layak

"Saya yakin betul dari 240 juta orang Indonesia ada orang-orang yang terbaik, yang negarawan, ada yang pilihan-pilihan. Sebab ini pertaruhan lah. Sekali lagi ini kita gagal, gak ada lagi orang percaya pada negerinya, tinggal nunggu bubarnya aja," tegasnya.

Musni menyampaikan dari kontestan yang sudah diuji, rata-rata calon hakim lemah dalam penguasaan materi, juga punya persoalan track record berdasar laporan masyarakat. Padahal, katanya, seorang negarawan harus dicintai rakyat.

BACA JUGA: Diselingkuhi, Suami Terima Kembali Hakim Elsa

"Kalau seorang negarawan itu pemimpin di manapun ada dia akan dicintai orang. Gak mungkin ada surat kaleng kan? Karena kalau dia bisa memimpin dengan baik, kalau dia mengayomi semuanya, tapi nyatanya kan tidak seperti itu kan?" jelasnya.

Terkait track record masing-masing calon, Musni merupakan salah satu Tim Pakar yang keras terhadap hal-hal berbau korupsi. Hal itu menurut Musni harus dilakukan karena bangsa ini tidak punya pilihan kecuali mengakhiri korupsi di manapun di negeri ini, apalagi di MK.

"Kan dia (hakim konstitusi) mengadili Pemilkuada, di situ kan sumber uang. Jadi kalau kita gak hati-hati sendiri bagaimana kita bisa mengubah memperbaiki marwah MK itu sendiri?" tandasnya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Karen Ralat BAP soal Permintaan Sutan dan Jhonny Allen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler