Anggap Pernyataan Ketua KPK Jadi Bukti Jokowi Antikorupsi

Selasa, 06 Mei 2014 – 19:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad pekan lalu menyebut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi sebagai figur yang cocok sebagai presiden selanjutnya. Pernyataan itu disampaikan Abraham saat secara tak sengaja bertemu Jokowi di Bandar Adi Sucipto Yogyakarta.

Menurut pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, pujian dari Samad untuk Jokowi tentu bukannya tanpa dasar. Ray mengatakan, ucapan Samad tentu karena didasari pada rekam jejak Jokowi selama ini, terutama sebagai figur yang bersih dari kasus-kasus korupsi.

BACA JUGA: Kejagung Cecar Saksi soal Pengawasan Proyek Armada Transjakarta

Ray menegaskan, korupsi menjadi isu penting karena masyarakat memang mengharapkan presiden yang bukan hanya bersih tetapi juga punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. “Menurut saya ungkapan Pak Abraham Samad bahwa Jokowi pantas menjadi presiden adalah karena faktor itu," kata Ray kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/5).

Lebih lanjut Ray mengatakan, selama ini Jokowi juga telah menunjukkan transparansi dalam menjalankan roda pemerintahan baik saat menjadi Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta. "Kalau soal transparan, Jokowi bagaimanapun sudah menunjukkan hal itu di Jakarta dan Solo. Seperti soal kereta api monorel, MRT, pembenahan waduk, kali, dan pasar pasar," sambung Ray.

BACA JUGA: Ulang Tahun, Choel Diberi USD 550 Ribu Pejabat Kemenpora

Ditambahkannya, kombinasi sikap antikorupsi dan bisa menjalankan pemerintahan secara transparan menjadi poin penting dalam menjaring pemilih di pilpres. Sebab, rakyat tak punya keinginan muluk-muluk karena hanya ingin korupsi bisa diberantas tuntas. “Pada dasarnya kita gak butuh banyak hal, asalkan yang kita punya tidak dikorupsi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Abraham bertemu Jokowi di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, Sabtu (3/5) lalu. Saat itu Abraham hendak kembali ke Jakarta usai menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM), sedangkan Jokowi baru tiba saat hendak berkunjung ke rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafi’i Maarif. Samad mengaku sempat berdiskusi dengan Jokowi soal menekan anggaran dana bantuan sosial (bansos) agar tidak diselewengkan.(jpnn)
 

BACA JUGA: PPP Puji Blusukan Jokowi ke Pesantren

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratu Atut Disidang Perdana, Mendagri Teken SK Pemberhentian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler