jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengkritisi besarnya anggaran Asesmen Nasional (AN) yang rencananya digelar Maret 2021. Anggaran yang diajukan Mendikbud Nadiem Makarim ke DPR RI sekitar Rp 1,49 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk pendampingan kurikulum guru dan tenaga kependidikan sebesar Rp 518,8 miliar, pengembangan kurikulum dan perbukuan Rp 137,8 miliar.
BACA JUGA: Mas Nadiem Didesak Tunda Pelaksanaan Asesmen Nasional 2021
Kemudian implementasi kurikulum pada satuan pendidikan dan daerah Rp 346,9 miliar, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Akreditasi Rp 358,2 miliar, dan kegiatan pendampingan pemerintah daerah terkait AKM; serta tindak lanjut hasil AKM Rp 120,2 miliar.
"Ini angka yang sangat fantastis, melampaui dana POP (Program Organisasi Penggerak) Rp 595 miliar yang menjadi polemik beberapa waktu lalu," kata Satriwan, Selasa (20/10).
BACA JUGA: 10 Hal Penting seputar Asesmen Nasional 2021
Menurut guru salah satu SMA swasta di Jakarta ini, anggaran super jumbo ini sementara dialokasikan untuk membantu siswa dan guru selama pembelajaran jarak jauh (PJJ,) baik daring maupun luring. Apalagi, selama 8 bulan berjalan masih relatif sama. Belum ada perbaikan signifikan, bantuan solusi khususnya PJJ luring juga belum dirasakan kecuali tayangan pembelajaran TVRI dan RRI.
Belum lagi masalah siswa dan guru tak punya gawai, susahnya sinyal internet, akses ke rumah siswa (home visit) yang sulit dijangkau guru/faktor jarak dan transportasi, keterbatasan waktu tatap muka, biaya ekstra.
BACA JUGA: Kondisi Kurang Sehat, Roy Kiyoshi Jalani Asesmen
"Itu semua menjadi tumpukan persoalan PJJ luring yang berakibat makin menurunnya kualitas pembelajaran dan pendidikan secara umum, khususnya di daerah yang melaksanakan PJJ luring," ujarnya.
Dia menyarankan, Nadiem Makarim fokus menyelesaikan masalah tersebut. Anggarannya dimanfaatkan membenahi PJJ luring, ketimbang memaksakan AN yang berbiaya besar. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad