Sementara itu, Darwin pun menjelaskan bahwa untuk 2009, alokasi APBN untuk membangun pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), berikut jaringan dan gardu distribusi itu adalah sebesar Rp 658,7 miliar
BACA JUGA: Presiden Resmikan Tiga Pahlawan Nasional
Anggaran tersebut, seperti dijelaskan Darwin, digunakan untuk 94 ribu KK di daerah terpencil seluruh Indonesia, termasuk di 18 pulau terluar serta daerah perbatasanSaat ditanya mengenai persoalan (masih) kurangnya penyediaan tenaga listrik di berbagai daerah, Darwin pun menjelaskan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh adanya tambahan kapasitas baru yang tidak dapat memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik
BACA JUGA: Hanya Bisa Dihentikan dengan UU
"Sebenarnya permasalahan tidak sampai di situ saja, tapi juga disebabkan oleh pembangkit yang ada umumnya sudah tuaDarwin selanjutnya menambahkan, bahwa yang jelas saat ini sewa pembangkit dan pembelian kelebihan tenaga listrik dari sektor industri di berbagai daerah telah dilaksanakan
BACA JUGA: Guru Honorer: Tuntaskan PP 43
"Selain itu, pemerintah juga tengah berupaya mencapai target 66,2 persen melalui pemberian Solar Home System (SHS) maupun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) komunal, di samping peningkatan jangkauan jaringan listrik PLN di semua provinsi," paparnya.Sementara, saat disinggung kembali mengenai penetapan Tarif Dasar Listrik (TDL) PT PLN (Persero) pada tahun 2010, Darwin menegaskan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan langkah persiapan perhitungan besaran TDL sesuai dengan kebutuhan PLN"Khusus untuk masalah TDL ini, kami (DESDM, Red) masih membahasnya bersama Menko Perekonomian, Depkeu, Meneg BUMN dan PLNNantinya kami juga akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat per golongan pelanggan," imbuhnya(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkas Chandra Rampung, Berkas Bibit Prematur
Redaktur : Tim Redaksi