"Pendidikan di Madrasah ini mengacu pada kurikulum Depdiknas, tapi memang kurangnya fasilitas pendukung, anak-anak didiknya masih tertinggal," kata mantan Meneg UKM ini.
Kendati demikian Menag memastikan lulusan anak-anak didik Madrasah tidak akan mendapat perlakuan berbeda, artinya akan tetap mengacu pada kurikulum pendidikan nasional di tambah pendidikan agama.
"Jadi tidak ada perbedaan dalam materi pendidikan, sama saja dengan pendidikan negeri/swasta mengacu pada Depdiknas," katanya.
Sementara itu, Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan dalam dunia pendidikan tidak boleh ada sikap diskriminasi yang disebabkan adanya perbedaan antara si kaya dan si miskin selain akibat faktor wilayah kota dan desa sampai berkibat hilangnya hak seorang anak hak untuk mendapatkan pendidikan.
"Cara pikir belajar di Madrasah harus lebih ditingkatkan lagi, materinya toh sama dengan bahkan ada tambahan agama, jadi tidak ada itu diskriminasi pendidikan,semua anak punya kesempatan yang sama," kata Nuh.
Untuk diketahui negara E-9 adalah negara yang berpendudukan besar dan sangat perduli dalam kemajuan dunia pendidikan
BACA JUGA: 110 Kepsek Terancam Pidana
Diantaranya adalah Indonesia, Bangladesh, Brazil, China, India, Meksiko, Mesir, Nigeria dan PakistanBACA JUGA: Depdiknas Butuh 737 Ribu Guru
BACA JUGA: SBY Kritik Cara Guru Mengajar
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPKB Bertekad Geser Paradigma KB
Redaktur : Tim Redaksi