Boikot Pemilu, Citra Gerindra Akan Terpuruk

Minggu, 23 Juli 2017 – 14:06 WIB
Gerindra. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono yang mengajak masyarakat memboikot Pemilu 2019 bila upaya menggugat UU Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) gagal, terus menuai kritik.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan kader Gerindra tetap bertindak sesuai jalur konstitusi di MK, untuk membatalkan aturan ambang batas presiden 20-25 persen yang tetap dipertahankan di UU Pemilu.

BACA JUGA: Fadli Zon: Itu Upaya Menjegal Prabowo

"Kalau kemudian judicial review ditolak MK, jalan membaikot pemilu justru makin membuat citra Gerindra akan terpuruk," kata Pangi menjawab jpnn.com, Minggu (23/7).

MK menurut direktur eksekutif Voxpol Center ini menjadi tempat yang tepat menyalurkan ketidakpuasan terhadap produk UU.

BACA JUGA: PKB Galang Koalisi Pilih Opsi D

Dia pun meyakini lembaga yang dipimpin Arief Hidayat akan bekerja profesional, dan tunduk pada konstitusi bukan pada kehendak penguasa.

"Kalau presidential threshold 20 persen dianggap dianggap inkonstitusional dan upaya menjegal Prabowo maju menjadi capres. Perlawanan tentu bukan dengan pembaikotan Pemilu," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: Pansus Pastikan Tidak Ada Penambahan Opsi Paket Isu Krusial

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah TPS Pemilu 2019 Bakal Bertambah, Begini Alasannya


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler