Anggaran Pertahanan Jadi Rp40 Triliun

Jumat, 10 Juli 2009 – 21:04 WIB
BANDUNG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji pada 2010 akan menaikkan anggaran Departemen Pertahanan (Dephan) sebesar 20 persen atau menjadi Rp40 triliunRencana itu sudah dimasukkan dalam RAPBN yang akan dipaparkan di depan parlemen dalam waktu dekat.

“Tahun 2010 anggaran pertahanan akan kita tambah sekitar Rp7 triliun, dari Rp33,6 triliun menjadi Rp40 triliun,” kata SBY dalam pidatonya usai menyaksikan serah terima 40 Panser dari PT Pindad ke Dephan dan Panglima TNI, di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/7)

Kenaikan anggaran itu, lanjut SBY, karena asumsi ekonomi pascakrisis terus meningkat dan kondisi alat utama sistem senjata (alutsista) harus terus dimodernisasi

BACA JUGA: Pengadilan Kembali Bebaskan Muchdi

“Bila kenaikan terus terjadi, setiap tahun kita upayakan anggaran akan naik, bukan hanya untuk pertahanan, tapi juga kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan sektor lainnya
Ke depan kita target pertumbuhan di atas 4 persen, berarti sedikit di bawah Tiongkok yang pertumbuhannya sekitar 6 persen, kalau negara lain rata-rata di bawah itu,” imbuhnya.

Peningkatan anggaran itu, lanjut SBY, untuk membuat postur pertahanan Indonesia hingga 2014 benar-benar dapat lebih diandalkan

BACA JUGA: Berkas Korupsi Mantan Bupati Aceh Tenggara Lengkap

“Kita buat blue print, sehingga 2014 postur pertahanan kita jauh lebih baik
Kita harus kembali ke tugas pokok TNI, menegakkan kedaulatan dan keutuhan NKRI, untuk mengemban tugas yang sangat strategis itu, Dephan dan TNI harus memmbuat perencanaan, untuk mengenali ancaman, ancaman apa saja, tentu kita harus paham lingkungan strategis, peluang dan tantangan

BACA JUGA: Pembakar Kantor KPUD Tolikara Serahkan Diri

Dengan demikian, postur petahanana akan dapat dirumuskan dengan tepatSistem persenjataan dan peralatana atau kita kenal logistik pertahananAnggaran harus valid, realistik, sesuai dengan perkembangan lingkungan dan sifat ancaman, juga disesuaikan dengan dana yang tersedia.”


SBY juga minta tetap dilakukan audit dan pengawasan atas anggaran pertahanan, baik di Dephan, TNI, dan Polri“Persoalan pertahanan keamanan adalah kekuatan militer (hard power), juga tentang diplomasi, dialog, kalau bicara pertahanan itu utuh bukan untuk Dephan saja, tapi masuk domain pertahanan keamanan.”

Terkait 40 unit Panser 6x6 yang diproduksi PT Pindad (persero), perusahaan dalam negeri, SBY berharap ke depan peralatan alutsista Indonesia dapat diproduksi di dalam negeri“Kalau bisa semua alutsista kita dibikin oleh putra-putra terbaik bangsa, tapi jangan abaikan kualitas dan nilai kompetitifKendati begitu, kita tidak ingin menjadi negara yang tertutup terhadap imporKalau bisa kita mengekspor, tapi alat-alat yang penting yang belum bisa kita bikin tetap diimpor,” kata dia(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Senin, Presiden Pertemukan KPK-Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler