JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, dari Rp 146.943.358 anggaran perjalanan ke luar negeri yang dimiliki, sekitar 80 persen atau Rp 116 miliar dialokasikan untuk petugas hajiSebab, berdasarkan peraturan yang berlaku, biaya petugas tersebut tidak ditanggung jemaah, melainkan pemerintah.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenkes Tri Tarayati mengatakan, hanya 20 persen anggaran yang dialokasikan untuk kunjungan ke luar negeri, termasuk short course maupun seminar
BACA JUGA: Terima Suap Dari Bekasi, Dua Pegawai BPK Didakwa Korupsi
Sejak 2009, Kemenkes menanggung akomodasi setiap petugas haji"Hanya 80 persen untuk petugas haji
BACA JUGA: Awang Faroek Diuntungkan Kesaksian Tersangka Lain
Sisanya untuk kunjungan ke luar negeri, seminar, dan short course," ujar Tari, sapaan akrab Tri Tarayati saat memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin (20/9).Pernyataan ini untuk menanggapi Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra) yang menyatakan anggaran perjalanan ke luar negeri Kemenkes terbesar ketiga setelah kepresidenan dan DPR
Hanya saja, kata Tri, data yang diungkapkan Fitra berbeda sedikit dengan Kemenkes
BACA JUGA: Efektifitas Kunker DPR ke Manca Negara Dipertanyakan
Total petugas haji yang dibiayai mencapai1.944 orangSetiap kelompok terbang (kloter) terdiri dari 3 petugas, terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat"Angkanya tidak jauh berbedaKarena yang ditanggung banyak maka biayanya jadi besarItu wajar," kilahnya.Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Wan Alkadri mengungkapkan, besarnya anggaran yang dialokasikan karena ada penambahan jumlah petugasTahun ini pemerintah memberangkatkan total 221 ribu jamaah hajiSedangkan pada tahun 2009, hanya 207 ribu jamaahBertambahnya jemaah ini juga berakibat ke petugas kesehatan
Dari 1.994 orang petugas yang disiapkan, sekitar 1.530 orang dari Kemenkes, 318 dari tenaga PPIH, dan 24 adalah warga negara Arab saudi yang disewa pemerintahSetiap petugas, dibutuhkan USD 2.300 per orang untuk tiket pesawat pulang pergiTiap harinya, para petugas menerima uang harian sebesar USD 70 per orang"Jumlah yang diterima setiap orang bisa berbedaTergantung lamanya di sana (Arab Saudi)Ada petugas yang tinggal selama 43 hari tapi ada juga yang mencapai 70 hari," kata Wan.
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Untung Suseno Sutarjo mengatakan, pihaknya telah meminimalisir anggaran tersebutStandar uang harian kunjungan ke Arab Saudi biasanya adalah USD 90 per orang per hariNamun untuk tenaga kesehatan, pihaknya hanya memberikan jumlah yang lebih kecil, USD 70 per orang per hari"Jumlah itu sudah paling kecilMereka bersedia meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama," tandasnya(cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP akan Loloskan Agus Suhartono
Redaktur : Tim Redaksi