JAKARTA - Kunjungan kerja DPR ke luar negeri dinilai pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, tidak akan berjalan efektif dan efisienPasalnya, kunjungan kerja yang dilakukan secara beramai-ramai tidak akan dapat mengoptimalkan studi banding yang dilakukan.
Yunarto memberi contoh bahwa suatu kelompok belajar yang paling banyak hanya terdiri dari lima orang saja
BACA JUGA: PDIP akan Loloskan Agus Suhartono
"Karena kalau di atas lima orang, pasti tujuan utama kelompok itu tidak efisiensi dan tidak tercapaiBACA JUGA: Pemerintah Kesulitan Cari Formula Penetapan Sultan
Karenanya, Yunarto mensinyalir kunjungan kerja itu hanya bagi-bagi jatah plesiran saja
Sebelumnya, Tim Panja RUU Mata Uang di Komisi XI juga berencana melakukan kunjungan kerja ke Swis dan Kanada
BACA JUGA: IPW: BHD Katrol Imam jadi Kapolri
Anggota Panja RUU Mata Uang dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Laurens Bahang Dama, mengungkapkan kunjungan ke Kanada dilakukan pada tanggal 28 September, sedangkan Swiss pada 1 OktoberSedangkan Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman mengungkapkan bahwa Panitia Kerja RUU (Panja) Keimigrasian akan melakukan kunjungan kerja ke Inggris dan KanadaMenurut Benny, pihaknya telah menyetujui kunjungan Panja yang dibagi dalam dua tim kunjungan kerja itu.
“Kunjungan itu untuk menyempurnakan pembahasan RUU Keimigrasian,” kata Benny, di gedung DPR, Jakarta, Senin (20/9)Lebih lanjut Benny menjelaskan, Komisi III DPR memandang Inggris dan Kanada sebagai negara yang cukup baik dalam mengelola keimigrasianKarenanya, hasil kunjungan ke kedua negara maju itu diharapkan dapat memeperkaya Panja RUU Keimigrasian.
Politisi Partai Demokrat itu merincikan, tim yang berangkat ke Inggris hari ini akan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Aziz SyamsudinSementara rombongan yang berangkat ke Kanada pada 1 Oktober 2010 dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR, Tjatur Sapto Edi(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Biduan Dangdut
Redaktur : Tim Redaksi