Anggota Brimob Tewas Ditikam Usai Makan Bareng Sang Kekasih

Senin, 02 Maret 2015 – 00:34 WIB

jpnn.com - GORONTALO – Anggota Brimob Polda Gorontalo, Bharada Riko Candra S (22) tewas setelah ditikam orang tak dikenal, Sabtu (28/2) malam sekitar pukul 22/45 Wita. Pria kelahiran Palembang, Sumsel itu tewas diduga kehabisan darah setelah mengalami lima luka tusuk. Masing-masing empat luka tusuk di bagian punggung, serta satu luka tusuk di bagian dada kiri.

Peristiwa terjadi di lokasi taman Menara Keagungan, Limboto, Kabupaten Gorontalo. Tepatnya berjarak sekitar 100 meter di depan kantor DPRD Kabupaten Gorontalo. Ditengarai pelaku penikaman berjumlah dua orang.

BACA JUGA: Gilaaa! Pria Ini Rela Istrinya Digarap Orang Lain di Malam Pertama

Gorontalo Post (Grup JPNN.com) melaporkan, kejadian berawal ketika Riko bersama pacarnya datang ke lokasi tersebut untuk makan. Keduanya lantas memesan ayam lalapan di salah satu kios penjual makanan. Usai makan pacar Riko beranjak keluar. Sehingga saat itu Riko hanya duduk seorang diri.

Berselang beberapa menit setelah makan, mendadak Riko terjatuh dari tempat duduknya. Dia pun mencoba bangkit sembari minta tolong. Hal itu membuat pemilik kios beserta pengunjung lainnya di sekitar lokasi kejadian kaget.

BACA JUGA: Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh, Mayatnya Dibuang di Area Kuburan

Apalagi saat itu Riko sudah bermandikan darah. Dalam kondisi kritis, Riko berusaha mencari pisau milik pedagang makanan di tempatnya makan. Tapi belum sampai mendapat pisau, Riko kembali terjatuh dan kondisinya semakin lemah.

Beberapa warga langsung melarikan ke Rumah Sakit MM Dunda, Limboto. Namun belum sampai di lokasi, korban sudah menghembuskan napas terakhir. Sementara tim Reskrim Polres Gorontalo langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sesaat pasca kejadian.

BACA JUGA: Waduh! Polisi Pesta Sabu di Ruang Kasat Bareng Tahanan

Pemilik kios yang meminta namanya tak dikorankan mengaku tak mengetahui persis awal mula penikaman. Pria berusia sekitar 40-an itu hanya sempat melihat ada seorang lelaki yang mengenakan helm tertutup di belakang korban saat kejadian.  

“Saya memang melihat seseorang yang memakai helm yang berdiri dibelakang dari meja sebelah, namun saya tidak dapat mengenali wajahnya karena tertutup oleh kaca helmnya. Bahkan pada saat kejadian, saya tidak melihatnya bagaimana insiden ini terjadi,” jelasnya.

Saksi lainnya, Pulu yang merupakan pengemudi becak motor yang mangkal di sekitar taman Menara Keagungan mengatakan, ia sempat melihat dua orang yang mengenakan helm tertutup berlari melintas di depannya. Keduanya lelaki tersebut berlari ke arah Sanggar Pramuka (letaknya sekitar 200-an meter ke arah barat) dari lokasi kejadian. Hanya saja Pulu mengaku tak mengenali wajah mereka.

“Di taman Menara (Menara Keagungan Limboto) ini sering dirinya melihat orang berlari-larian di lokasi tersebut, makanya saya tidak menghiraukan kedua orang yang lari. Apalagi keduanya menggunakan helm tertutup,” kata Pulu.

Dia menambahkan, setelah berada di depan Sanggar Pramuka Limboto, kedua lelaki itu langsung menaiki sepeda motor dan tancap gas.

“Kedua orang tersebut ke arah sanggar pramuka, dan langsung mengambil sepeda motor dan langsung tancap gas,” urainya.

Kapolres Gorontalo AKBP Budi Setyawan SIK saat dikonfirmasi menjelaskan, saat ini pihaknya masih terus mendalami kasusnya, serta telah melakukan pemeriksaan terhadap sembilan orang saksi.

"Saya belum bisa memberikan keterangan banyak atas kasus ini, karena masih akan kita dalami. Yang jelas kita telah melakukan olah TKP dan masih akan terus mengumpulkan bukti-bukti kuat dalam mengungkap kasus ini,” ujarnya.

AKBP Budi menjelaskan, korban sendiri mengalami lima luka tusukan yakni, empat pada bagian belakang (punggung) dan satu pada bagian dada korban.

“Motif dan identitas dari pelakunya belum kita ketahui secara jelas. Karena hingga saat ini belum ada yang bisa kita jadikan sebagai saksi kunci atas kasus ini,” tegasnya.

Sementara itu, jenazah korban sendiri telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Palembang, Minggu (1/3). Sementara itu pantauan dari media ini, lokasi yang menjadi TKP sejak dari kejadian pada Sabtu (29/1) hingga Minggu (1/3) kemarin terus dipadati warga yang ingin mencari tahu persis insiden berdarah yang kembali menghebohkan Kota Limboto.(ded/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tips Polri Atasi Begal Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler