jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri merasa kehilangan karena gugurnya Brigadir Kepala (Bripka) Harianto Bahari, anggota Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Senapelan, Pekanbaru, Riau. Bripka Harianto gugur ditembak perampok saat menggelar operasi penyergapan terhadap tiga orang pelaku di Jalan Kulim, Senapelan, Minggu (9/11) sore sekitar pukul 16.30.
"Keluarga Besar Polri sangat merasa kehilangan seorang anggota Polri yang gigih menegakkan hukum dan berani menghadapi maut," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie kepada JPNN, Senin (10/11) malam.
BACA JUGA: Ingin Naikkan BBM, Jokowi Jangan Lupa Buku Putih PDIP
Jenazah Harianto, kata Ronny, sudah dimakamkam siang tadi. Upacara pemakaman dipimpin langsung Kapolda Riau, Brigjen Dolly Bambang Hermawan. "Jenazah sudah dimakamkan tadi siang. Upacara dipimpin Kapolda Riau," ungkapnya.
Seperti diketahui, polisi sudah mengamankan dua pelaku. Sedangkan EP, yang diduga sebagai pelaku penembakan berhasil kabur.
BACA JUGA: Antasari Yakin Jokowi Tahu Jaksa Agung Terbaik
Gugurnya Bahari dalam bertugas ini berawal saat ia bersama lima orang anggota Unit Resrkim Polsek Senapelan dipimpin Kanit Reskim Iptu Syahrizal menguntit kelompok rampok EP yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang dalam kasus pencurian dengan kekerasan.
Penguntitan terhadap EP dan kelompoknya yang mengendarai satu unit mobil Toyota Avanza hitam tanpa plat nomor sudah dilakukan sejak pukul 16.00, beredar kabar EP dalam perjalanan dari Jambi.
BACA JUGA: Ferry Mursyidan Masih Rahasiakan Jumlah Kekayaan
Mobil pelaku kemudian berhenti di toko pakaian Bomink di Jalan Kulim, Kecamatan Senapelan. Di sini, mereka berencana untuk membeli baju.
‘’Ada tiga orang masuk ke dalam toko tersebut,’’ ujar saksi Efdi, warga sekitar yang juga mengenali almarhum Bahari sebagai kawan sekolah di bangku Sekolah Dasar (SD).
Melihat pelaku masuk ke dalam toko, Bahari bersama rekan-rekannya yang lain melakukan penyergapan. Saksi mata di lokasi mengatakan, sempat terjadi perkelahian di sana. Baik polisi yang menyergap maupun kawanan pelaku sama-sama mengeluarkan senjata api.
Namun, saat itu Bahari kemudian tertembak. ‘’Ada beberapa tembakan terdengar,’’ lanjutnya.
Sementara itu, saksi lainnya Roni menuturkan, setelah tertembak, Bahari sempat keluar minta tolong pada masyarakat sekitar. ‘’Yang tertembak keluar bilang kalau dia polisi dan meminta pertolongan. Kemudian saya dan warga lainnya kemudian mengangkat korban ke dalam mobil avanza dan kemudian dilarikan ke rumah sakit,’’ sambungnya.
Untuk pertolongan pertama, Bahari dibawa ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Tentara yang berada di Jalan Kesehatan. Namun karena kondisinya tak memungkinkan, ia kemudian dibawa ke RS Bhayangkara. Setibanya di sana ia tak lagi bernyawa. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasdem Hindari Politik Transaksional
Redaktur : Tim Redaksi