jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, meminta pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tak buru-buru menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Bukankah kita sepakat mendirikan negara adil dan makmur. Inilah yang publik tunggu, gerakan people power sesungguhnya," kata Pangi dalam pesan elektronik yang diterima, Selasa (11/11).
BACA JUGA: Antasari Yakin Jokowi Tahu Jaksa Agung Terbaik
Pria yang akrab disapa Ipang ini menyatakan, menggunakan teori apapun, kenaikan BBM bersubsidi tetap menghasilkan penderitaan dan kemiskinan. Ujungnya terjadi peningkatan kriminalitas.
"Solusi selain menaikkan BBM ada di 'buku putih PDIP'. Pertanyaannya, apakah buku putih itu sudah dijalankan atau belum. Apakah Jokowi sudah baca buku putih tersebut," terangnya.
BACA JUGA: Ferry Mursyidan Masih Rahasiakan Jumlah Kekayaan
Ipang menilai, kondisi BBM ibarat buah simalakama bagi PDIP. Selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), partai banteng moncong putih ini terus menerus menolak kenaikan BBM bersubsidi. Kini giliran Presiden yang diusungnya malah berniat menaikkannya. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Nasdem Hindari Politik Transaksional
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Menyandang Status Saksi 2 Kasus Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi