jpnn.com - SINGKAWANG - Anggota DPRD Singkawang, Dedi Mulyadi, dituduh melakukan perbuatan mesum dan digerebek oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang, pimpinan Momie, Ahad (18/8) malam di Jalan Sjaifuddin Singkawang Barat.
Menurut Dedi Mulyadi kepada Pontianak Post (Grup JPNN), awalnya mereka berempat bersama-sama di studio rekaman Gang Dwi Tunggal yang kebetulan tidak jauh dari kost.
BACA JUGA: Siksa Istri Hingga Tewas
Ketiga kawannya itu, kata Dedi Mulyadi, Wansyah Arwana, Iwan Munandar, dan satunya penyanyi wanita.
Kehadirannya di studio tersebut, karena sedang menyelesaikan pembuatan album lagu nasional. Karena sudah larut malam, keempat orang tersebut menghentikan aktivitas rekaman.
BACA JUGA: Tarif Siswi SMP Lebih Mahal daripada SMA
“Kami berhenti dan berniat kembali ke kost untuk duduk dan makan bersama. Saya menghubungi supir (Andi Rahayu) dan kami pun bertiga menggunakan mobil saya langsung menuju kost Wansyah Arwana, sedangkan Wansyah dan Iwan Munandar menggunakan sepeda motor,” kata dia.
Sampai di kost, kata Dedi Mulyadi, mereka bertiga duduk dan bercerita sambil menunggu Wansyah dan Iwan datang. Tak lama, kata dia, karena kehabisan rokok, alhasil dia pun menyuruh sopirnya mencari rokok.
BACA JUGA: Gerombolan Bersenjata Teror Warga
Anehnya, kata politisi muda Partai Golkar ini, belum dua menit kepergian sopir, segerombolan Satpol PP mendatangi kost Wansyah.
“Satpol PP pun mendatangi saya. Saya pun bicara baik-baik. Mereka bilang razia. Anehnya, kenapa Satpol PP tidak memeriksa kamar kost lain, kenapa hanya kamar kost kawan saya saja yang diperiksa. Tak lama kemudian, sopir saya datang dan dilarang oleh Satpol PP,” kata Dedi Mulyadi. Seketika itu pula, kata Dedi Mulyadi, dia berteriak.
“Kalian mau menjebak saya kah? Waktu itu pun, saya langsung tanya mereka, siapa yang menyuruh dan menyusun rekayasa ini semua? Mereka tak menjawab. Karena saya tahu, hal ini jebakan dan skenario dari penguasa yang sedang bermasalah dengan hukum saat ini, akhirnya saya, penyanyi dan sopir pergi,” kata Dedi Mulyadi.
Kata Dedi Mulyadi, diberitakan juga ada kamera jurnalis dirusak. Padahal, kata Dedi Mulyadi, jurnalis tersebut tidak pernah mengeluarkan kameranya.
“Kan, sudah luar biasa fitnah itu kepada saya. Saya sangat kenal dan tahu betul dengan jurnalis. Saya sangat dekat dengan kalangan jurnalis. Sangatlah aneh, ketika saya harus merusak kameranya,” kata Dedi.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi melalaui telepon selulernya, Kepala Satpol PP Kota Singkawang, Momie Muljomintarno belum bisa memberikan pernyataan. Namun sebelumnya dirinya mengaku bahwa kegiatan razia kost adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan.
Kegiatan yang dilakukan, lantaran menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya keluhan pelanggaran izin rumah kost yang ada di kota ini.(zrf/fah/mse)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesta Miras Oplosan, 8 Pemuda Tewas
Redaktur : Tim Redaksi