jpnn.com, CIANJUR - Peristiwa spontan terjadi saat Komidi D DPRD Kabupaten Cianjur melakukan inspeksi mendadak ke PT PT Cianjur Alam Utama.
Ketua Komisi D DPRD Sahli Sahidi tiba-tiba mengamuk.
BACA JUGA: Said Iqbal Ungkap Data Penting Saat Bertemu Kapolri
Penyebabnya, pihak perusahaan terkesan tidak menerima kehadiran para wakil rakyat tersebut.
Mereka harus menunggu hingga puluhan menit hanya untuk mempertanyakan pemecatan sepihak terhadap sejumlah karyawan.
BACA JUGA: Sahroni Sindir Polemik Soal Data Penerima Bansos Antara Pemprov DKI dengan Kemensos
"Kehadiran kami tidak disambut sama sekali, bahkan pihak perusahaan tidak ada sopan santun terhadap tamu."
"Sehingga kami memaksa untuk masuk ke perusahaan di Jalan Raya Perintis Kemerdekaan itu."
BACA JUGA: Tak Ada Lagi Kerusuhan, Klaim Kondisi Sudah Kondusif, Semoga!
"Sebelumnya, pihak perusahaan mangkir atas panggilan Bupati Cianjur, Sekda Cianjur dan DPRD Kabupaten Cianjur," ujar Sahli saat dihubungi Rabu (4/8).
Dia mengatakan kedatangan mereka ke perusahaan tersebut berawal dari laporan 11 orang karyawan yang
mengalami PHK sepihak tanpa penjelasan.
Para karyawan tersebut kemudian sehingga melaporkan nasibnya ke gedung rakyat dan dinas terkait di Pemkab Cianjur.
Selanjutnya, dinas terkait, bupati dan wakil rakyat melayangkan panggilan terhadap manajemen.
Hingga batas waktu yang ditentukan, pihak perusahaan tidak mengindahkan panggilan tersebut, meski datangnya dari Bupati Cianjur, Sekda Cianjur, dan Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur.
Atas dasar itulah pihaknya melakukan sidak sekaligus mempertanyakan ketidakhadiran pihak perusahaan atas undangan panggilan tersebut.
"Mereka terkesan tidak punya adab sopan santun. Meski kami sudah melapor ke bagian keamanan, tidak ada seorang pun yang keluar, padahal kami menunggu sampai setengah jam," ujarnya.
"Setelah saya mengamuk, baru ada yang mau menerima kami. Selanjutnya, kami akan undang kembali manajemen untuk datang ke Gedung DPRD Kabupaten Cianjur."
Sementara itu, Kepala Gudang PT Cianjur Alam Utama Yudi berdalih pihak manajemen sedang bekerja di rumah atau work from home, sehingga belum dapat memenuhi panggilan berbagai pihak.
Bahkan, pihaknya mengaku tidak tahu ada tamu dari DPRD dan dinas terkait datang ke perusahaan.
"Kami akan segera sampaikan kepada pihak manajemen terkait dengan pemanggilan itu."
"Kami tidak tahu kalau hari ini ada tamu dari DPRD Kabupaten Cianjur dan dari dinas. Pihak manajemen sedang WFH, jadi tidak ada yang di kantor," pungkas Yudi.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang