Said Iqbal Ungkap Data Penting Saat Bertemu Kapolri

Rabu, 04 Agustus 2021 – 20:50 WIB
Kapolri Jederal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan progragm Vaksinasi Presisi Polri bagi pekerja pabrik di PT Epson Kawasan EJIP, Karawang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/8/2021). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

jpnn.com, CIKARANG - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengungkap data penting saat bertemu Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Keduanya bertemu saat meninjau vaksinasi untuk pekerja di Kawasan EJIP Cikarang Selatan, Bekasi, Rabu (4/8).

BACA JUGA: Sahroni Sindir Polemik Soal Data Penerima Bansos Antara Pemprov DKI dengan Kemensos

Menurut Iqbal, saat ini terdapat 10 persen lebih buruh di Indonesia terpapar COVID-19.

Dari jumlah tersebut ratusan di antaranya meninggal dunia akibat terpapar virus mematikan tersebut.

BACA JUGA: Tak Ada Lagi Kerusuhan, Klaim Kondisi Sudah Kondusif, Semoga!

"Oleh karena itu kami setidaknya KSPI menyambut baik dan berterima kasih atas respons cepat dari pemerintah dalam hal ini program Vaksin Presisi oleh Polri, menjawab apa yang telah kami sampaikan tentang persoalan COVID-19 di lingkungan pekerja pabrik," ujar Iqbal dalam keterangannya.

Sementara itu, Kapolri mengajak para buruh mengawal program vaksinasi pemerintah guna mewujudkan kekebalan komunal masyarakat atau herd immunity.

BACA JUGA: Pemerintah kok Belum Terbitkan Data Anak Jadi Yatim Piatu Karena COVID-19?

Polri menggandeng Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) dalam rangka mempercepatan vaksinasi COVID-19 di seluruh wilayah dengan menggelar program Vaksinasi Presisi Polri.

"Saya bangga dengan peran aktif buruh membantu pemerintah dalam program vaksinasi melalui kerja sama ini akselerasi vaksinasi massal sebagai salah satu upaya penanganan pandemi COVID-19, saya harapkan elemen buruh terus mengawal program vaksinasi ini," ujar Sigit dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Polri.

Sigit mengatakan pada penanganan pandemi COVID-19, dua hal utama yang dilakukan pemerintah yakni keselamatan rakyat dan di sisi lain memastikan perekonomian tetap berjalan.

Vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk memastikan masyarakat terlindungi dari vatalitas COVID-19, dengan terbentuknya herd immunity maka masyarakat dapat beraktivitas, sehingga roda perekonomian pun berputar.

"Rencana kami, vaksinasi untuk pekerja di kawasan EJIP akan turunkan kurang lebih 25 ribu dosis vaksin untuk tahap pertama. Dan secara bertahap akan kami tambah sesuai dengan kebutuhan," kata Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu menegaskan, perekonomian dan kesehatan rakyat tidak bisa dipisahkan, oleh karena ada strategi dan upaya-upaya yang harus dilakukan dan dijaga.

Dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat utamanya buruh terhindar dari paparan virus SARS-CoV-2 adalah dengan mendisiplinkan protokol kesehatan secara ketat dan pengaturan terkait mekanisme bekerja, serta memasifkan vaksinasi.

"Sehingga rekan-rekan buruh tetap terjaga kesehatannya. Kami tahu penghasil utama negara itu adalah ekspor dan kawan-kawan buruh banyak terlibat dalam kegiatan ini."

"Karena itu kawan-kawan buruh sebagai pahlawan devisa harus dijaga," ucapnya.

Sigit juga berharap elemen buruh aktif menyosialisasikan vaksinasi COVID-19 kepada rekan-rekan lainnya, untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity, sehingga bisa segera berlaku kehidupan normal baru.

"Ajak kawan-kawannya yang masih belum mau vaksin. Sehingga tentunya harapannya bisa kembali dalam situasi new normal setelah herd immunity terbentuk," katanya.(Antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler