Anggota Disiram Air Keras, Kapolda: Pelaku akan Berakhir di Kamar Mayat

Minggu, 11 Juni 2017 – 03:45 WIB
Briptu Eryando Dwi Putra menjalani perawatan di RS setelah disiram air keras saat melakukan penyamaran. FOTO: HUMAS POLDA FOR SUMEKS

jpnn.com, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto memastikan tidak akan memberi ampun terhadap pelaku narkoba. Apalagi melakukan perlawanan terhadap anggotanya.

tak terima ada anak buahnya terluka dalam upaya pengungkapan narkoba di bawah Jembatan Ampera, Jumat malam.

BACA JUGA: Tampang Sangar, Selalu Bawa Badik, Tapi Merengek di Depan Petugas

“Perang terhadap narkoba akan makin gencar. Akan kami berantas dari Ulu ke Ilir,” tegasnya kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), tadi malam.

“Pelaku yang melawan akan berakhir di kamar mayat. Kami sudah buktikan itu,” cetus teman seangkatan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tersebut.

BACA JUGA: Polisi Disiram Air Keras saat Melakukan Penyamaran, Ngeri!

Sebelum ini, ancaman mantan Kakorlantas Polri itu bukan pepesan kosong. Pada 26 April lalu, Polda Sumsel bersama tim Badan Narkotika Nasional meringkus empat pemain narkoba.

Baca juga: Polisi Disiram Air Keras saat Melakukan Penyamaran, Ngeri!

BACA JUGA: Terjun ke Lembah Hitam, Lebaran di Penjara

Salah satunya, warga Aceh, yang ditembak mati dalam penggerebekan di Perum Azhar, Kenten Laut, Talang Kelapa, Banyuasin.

Saat itu, disita barang bukti sebanyak 12,213 kg sabu-sabu dan 48.100 butir ekstasi. Sebelumnya, pada 18 Januari, Polda Sumsel menembak mati gembong narkoba bernama Sarkowi saat penggerebekan di Kecamatan SP Padang, OKI.

“Ini tidak main-main, akan kami buru semua yang terlibat disertai tindakan tegas dan terukur,” pungkas jebolan Lemhanas 2003 itu.

Terkait penyiraman cuka para yang dialami anggota Ditresnarkoba, dia dan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Asep Suhendar serta Kabid Propam Kombes Pol Muhammad Zulkarnain telah menjenguk Briptu Eryando Dwi Putra di RS Bhayangkara.

“Saat ini dia dalam perawatan intensif tim medis,” pungkas alumni Akpol 1987.

Terpisah, pakar hukum Haris Fakhri menambahkan, narkoba adalah racun yang jadi permasalahan krusial negara. Menurutnya, semua generasi, terutama generasi muda, bisa hancur karena pengaruh narkoba.

Haris mendukung aparat kepolisian agar tidak usah ragu menindak tegas para pelaku. “Bila perlu tembak di tempat. Memberikan efek jera pada pelaku narkoba, itu penting dilakukan,” ujarnya.

Narkoba, kata Haris, lebih kejam dari pembunuhan. Membunuh masa depan generasi muda. Narkoba membungkus kematian dengan kenikmatan, membuat orang ketagihan dan jika tidak mampu membeli, maka akan membunuh dengan cara yang mengerikan.
“Selalu ada keterkaitan antara pelaku narkoba dengan tindak kejahatan lainnya. Jadi, tidak boleh berhenti untuk terus memerangi narkoba,” pungkasnya.

Masyarakat juga harus peduli dan berperan serta dalam membasmi kejahatan narkoba bersama aparat. (vis/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uji Pernyataan dr Fiera, Forkompimda Serahkan Proses Hukum ke Polisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler