Anggota DPR Anita Jacoba kepada Nadiem: Sampai Hari Ini Banyak Guru PPPK Menangis

jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR Anita Jacoba kepada Nadiem: Sampai Hari Ini, Pak, Banyak Guru PPPK Menangis.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dicecar oleh anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah.

BACA JUGA: Mas Azwar Anas, Bisakah Honorer Berijazah Paket C Daftar PPPK 2022? Hehe

Pernyataan keras Anita disampaikan  saat rapat DPR RI dengan Mendikbudristek RI, Senin (26/9).

Perempuan kelahiran 9 Maret 1974 itu mengkritik Nadiem Makarim yang mendapat tepuk tangan di forum PBB.

BACA JUGA: Penjelasan Panselnas soal Seleksi PPPK 2022, Ada Honorer Prioritas, Mekanisme Berubah 

Namun, Anita tidak merasa bangga dengan hal itu karena kenyataannya di Indonesia berbanding terbalik dengan yang disampaikan Nadiem Makarim di PBB.

Politikus Demokrat itu menjelaskan masih banyak persoalan pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: DPR: 9 Bulan Guru PPPK Tidak Digajj, Mengadu kepada Hotman Paris, Mas Nadiem ke Mana?

"Contoh saja hari ini, kami dipaparkan lagi dengan laporan-laporan ada penyesuain program, penyesuaian anggaran. Seakan-akan kementerian ini tidak punya prinsip," kata Anita, dikutip dari tayangan di kanal Komisi X DPR RI di Youtube, Rabu (28/9).

Dia lantas menanyakan apakah program-program yang dibentuk Kemendibudristek itu dirasakan oleh masyarakat.

"Program ada, anggaran ada, tetapi dirasakan oleh rakyat atau tidak? Kalau tidak dirasakan oleh rakyat, bagi kami Anda tidak berhasil," kalimat Anita ditujukan kepada Nadiem.

Legislator dari Dapil NTT II itu menyoroti persoalan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

Dia menyingung kasus guru PPPK Pemkot Bandarlampung yang belum menerima gaji.

"Mengenai persoalan PPPK, sampai hari ini Pak, masih banyak guru yang menangis, yang belum mendapatkan gaji," ucapnya dengan nada tinggi.

"Sampai hari ini, Pak, masih banyak guru-guru yang menangis. Kapan kami terima gaji? Kami makan apa ini?" lanjutnya.

Dia bahkan mengatakan Nadiem Makarim harus mendengar seluruh aspirasi rakyat terutama guru-guru.

"Itu yang harus Anda dengar kalau ingin ditepuktangani oleh seluruh rakyat Indonesia," tegas Anita Jacoba Gah. (mcr8/jpnn)