jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Rachel Maryam Sayidina angkat bicara tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2016 yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Paripurna DPR pada 14 Agustus lalu.
Menurut Rachel, RAPBN 2016 yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR, tidak jauh beda dengan APBN Perubahan 2015. Faktanya, sekitar 60 persen dari keseluruhan tersebut akan digunakan pemerintah untuk anggaran rutin.
BACA JUGA: Inilah Alasan Menteri Marwan sebut Transmigran Bukan Masyarakat Pinggiran
"Belum ada perubahan fundamental dari RAPBN 2016 dibandingkan dengan APBN Perubahan 2015," kata Rachel, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (21/8).
Akibatnya, lanjut pemeran utama film "Anne Van Jogja" itu, akan semakin sulit bagi Jokowi untuk mewujudkan keadilan ekonomi rakyat dalam konteks pluralisme.
BACA JUGA: Awasi Dana dari Pusat ke Daerah, Pemerintah Bentuk Tim Khusus
"Total RAPBN 2016 sebesar Rp 2.121,3 triliun. Sekitar 60 persen akan digunakan untuk anggaran rutin," tegasnya.
Selain itu, politikus Partai Gerindra ini juga mengkritisi target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2016 sebesar 5,5 persen.
BACA JUGA: Buwas Pastikan Tindaklanjuti Temuan BPK soal Korupsi UPS
"Ini cerminan minimnya upaya pemerintah untuk sungguh-sungguh bekerja dalam menggerakkan ekonomi,” pungkas peraih Model Klip Terbaik MTV tahun 2001 itu.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah Ini Dasarnya Maka Kejagung Tegaskan Penggeledahan Victoria Securities Sah
Redaktur : Tim Redaksi