Golkar Tolak Didikte, JK Maju Nyapres Menguat

Rabu, 22 April 2009 – 10:25 WIB
JAKARTA- Arah koalisi Demokrat dan Partai Golkar hampir pasti menemui jalan buntuGolkar sebagai partai besar menolak untuk didikte oleh Demokrat yang meminta Golkar mengajukan lebih dari satu cawapres.

"Yang namanya koalisi, harus menguntungkan kedua belah pihak

BACA JUGA: Bendung Akbar Tandjung, JK Rapatkan Barisan

Tidak boleh ada yang mendikte
Kalau mau mendikte yang lain silahkan saja

BACA JUGA: Prabowo Diundang ke Rakernas V PDIP

Kami punya keputusan sendiri," tegas Wasekjen DPP Golkar Iskandar Mandji, sesaat sebelum meninggalkan Posko Slipi 2, Jalan Mangunsarkoro, Jakarta Pusat, Selasa (21/04).

Hasil pemilu legislatif menempatkan Golkar hanya di posisi runner up sesuai perhitungan sementara yang berlangsung di KPU
Hasil ini, mendorong Golkar pada Rapat Konsultasi akhir pekan lalu, memutuskan hanya akan mengusung cawapres.

Hanya saja, dalam perkembangan komunikasi kedua pihak, Demokrat meminta Golkar mengajukan lebih dari satu cawapres

BACA JUGA: SBY Minta Blok Teuku Umar Bersikap Kesatria

Selain diartikan sebagai sinyal penolakan Demokrat kepada Ketua Umum DPP Golkar Jusuf Kalla, keinginan Demokrat ini pun diartikan sebagai sikap mendikte.

Iskandar Mandji mengakui komunikasi yang dibangun Golkar dengan Demokrat berlangsung sejak siang kemarin hingga malam.

Golkar membentuk tim negosiator yang diwakili Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Andi Mattalatta, Ketua DPP Muladi, serta Sekjen DPP Golkar Sumarsono.

Sementara, Demokrat diwakili tiga anggota tim sembilan; Hadi Oetomo, Anas Urbaningrum dan Marzuki AliPertemuan yang berlangsung selama tiga jam di Hotel Four Season, mulai jam 12 siang itu belum menghasilkan apa-apaPasalnya, tim Demokrat tidak bisa menghasilkan keputusan apapun terkait arah koalisi yang diinginkan Golkar

"Belum ada, pertemuan antara tim DPP Golkar degan Demokrat kita belum tau hasilnya apa, sejak tadi siang sampai sekarang," tegas Iskandar lagi.

Hasil pertemuan itu, kabarnya baru akan dilaporkan ke SBY di Cikeas malam tadiHanya saja, hingga berita ini diturunkan kabar dari Cikeas tak kunjung ada"Yang kami inginkan itu, koalisi yang dibangun harus take and give lah," tambah Iskandar.

Sementara itu, hasil komunikasi yang bisa dibilang deadlock antara Demokrat dan Golkar membuat sejumlah petinggi Golkar merasa mereka dipermainkanJK pun mengisyaratkan akan maju sebagai capres jika koalisi dengan Demokrat gagal terwujud.

"JK jadi capres itu memang kemungkinan," kata Iskandar lagi.

Dari Posko Slipi 2 dilaporkan, Golkar sudah berencana akan mendecleare sikap politiknya yang akan mengusung capres sendiri pada pilpres mendatang, kendati baru akan diputuskan secara resmi pada Rapimnasus yang akan dilangsungkan di Hotel Borobudur Jakarta, 23 April mendatang.

Bahkan, informasi yang dihimpun Fajar menyebutkan, rencana declare itu seharusnya diumumkan sesaat setelah kedua tim yang bernegosiasi menemukan hasil.

Itu pun diperkuat dengan aktifitas yang tampak di Slipi 2Sebuah tenda besar yang sempat terpasang saat hari pemilihan dan dibongkar, kini didirikan lagi.

Keputusan tidak resmi Golkar terkait pengusungan JK sebagai capres dikabarkan akan diumumkan pagi atau siang ini di Posko Slipi 2Itu, akan dilakukan jika Demokrat dan Golkar tidak menemukan kata sepakat.

Sebelumnya, Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso juga sudah mengisayaratkan kesiapan Golkar untuk menggalang poros baru demi memuluskan pencapresan Ketua Umum DPP Golkar HMJusuf Kalla.(ysd/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boikot Pilpres Perburuk Demokrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler