jpnn.com, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung menangkap enam remaja anggota perguruan silat yang kerap meresahkan warga.
Sebab, pesilat itu kerap menenggak minuman keras dan melakukan pengeroyokan.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kombes Zulpan soal Kasus Pengeroyokan Haris Pertama
Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengatakan dari hasil penyelidikan ada 13 pelaku yang teridentifikasi.
“Enam di antaranya sudah tertangkap, tujuh lainnya masih buron," kata Handono kepada wartawan, Selasa (22/3)
BACA JUGA: Polisi Masih Bungkam soal Motif Azis Perintahkan Pengeroyokan
Perwira menengah ini menuturkan para pelaku diduga melakukan pengeroyokan menggunakan atribut salah satu perguruan silat.
“Provokator utama sekaligus otak pengeroyokan juga ikut tertangkap,” ujar dia.
BACA JUGA: Jadi Tersangka Kasus Pengeroyokan Haris Pertama, Politikus Golkar Azis Samual Ditahan
Polisi mencatat sejak awal 2022 sudah ada dua kejadian pengeroyokan yang dilakukan para pelaku tersebut.
Pertama pada 3 Maret di depan SMKN 1 Tulungagung, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Lalu yang kedua di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, pada 18 Maret 2022.
Menurut Handono, tindak pidana pengeroyokan oleh anggota perguruan silat biasanya diawali dengan pesta minuman keras.
“Ketika ada orang lewat dengan menggunakan atribut perguruan silat lainnya, maka akan diumpat sehingga memancing emosi,” beber kapolres.
Perwira menengah Polri ini menyebut atribut silat hanya boleh dipakai saat latihan.
“Sedangkan di luar latihan tidak diperbolehkan memakai atribut beridentitas perguruan silat tertentu,” pungkas kapolres. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Tersangka Baru Kasus Pengeroyokan Lansia di Jaktim, Mereka Adalah
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan