Anggota Yonif Tertembak Brimob, TNI: Itu Hasil Visum

Selasa, 14 Oktober 2014 – 14:57 WIB
Ilustrasi. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya menegaskan tidak ada yang ditutup-tutupi dari investigasi peristiwa bentrokan oknum TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau. Termasuk soal tembakan peluru yang memantul atau richochet hingga mengenai anggota TNI.

"Richocet itu hasil visum," kata Fuad didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie dan sejumlah perwira TNI dan Polri lainnya di Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Selasa (14/10).

BACA JUGA: Johan Budi Masih Tetap Jubir KPK

Dia mengatakan, kalau bukan hasil visum, pihaknya tidak berani menyatakan bahwa tembakan itu karena richochet. Jadi, ia membantah menutup-nutupi kejadian sebenarnya terkait bentrok yang berawal dari penggerebekan Ditreskrimsus dibackup Brimob Polda Kepri itu.

"Tidak ada yang kita sembunyikan. Kita justru harapkan kejadian seperti ini jangan berulang," katanya.

BACA JUGA: LPSK Pulihkan Gadis Belia Korban Perkosaan dan Tabrak Lari

Ronny Sompie pun membantah ada yang ditutup-tutupi terkait bentrok tersebut. "Sementara kita fokus dulu pada hasil investigasi ini. Kalau dikatakan ada yang disembunyikan, saya kira tidak ada," kata Ronny.

Bentrok oknum Brimob Polda Kepri dan oknum Yonif 134 Tuah Sakti, Minggu (21/9), itu berawal dari upaya Ditreskrimsus yang dibackup Brimob Polda Kepri menggerebek gudang BBM ilegal di PT Bintang Abadi Sukses, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung depan Perumahan Umum Cipta Asri atau kurang lebih 500 meter dari Markas Brimob.

BACA JUGA: Kapolri Perintahkan Propam Usut Brimob Pelaku Bentrok Batam

Saat penggerebekan, terjadilah keramaian di gudang itu. "Ada dua oknum TNI di sana," kata Fuad.

Saat kondisi kisruh, Anggota Polri mencoba meninggalkan tempat namun mendapatkan gangguan. Kemudian, lanjut Fuad, salah satu Anggota Polri mengeluarkan tembakan.

"Tembakan dikeluarkan secara sengaja, tapi tidak diarahkan ke personel TNI," katanya.

Akibat tembakan itu, kata Fuad, dua Anggota TNI mengalami luka tembak di kaki.

"Dua TNI kena di kaki, tembakan pantulan. Di antara (peluru) yang mantul, kena TNI," katanya.

Karena keributan di gudang itu, dua Anggota TNI lain kemudian mendatangi Mako Brimob untuk menanyakan soal penembakan. Saat masuk markas, kata Fuad, Anggota Brimob merasa markasnya diserang kemudian membunyikan konengan sehingga situasi semakin ramai. Anggota Brimob yang selesai apel kemudian keluar melihat situasi.

"Ada beberapa Anggota Brimob yang keluar membawa senjata," kata Fuad.

Dia menambahkan, kemudian terjadilah penembakan. Menurut Fuad, dari hasil penyelidikan tim, tembakan itu tidak diarahkan kepada Anggota TNI.

"Menurut penyelidikan tembakannya ke atas, tapi ada anggota yang kena," ujarnya.

Saat ini, Polri dan TNI melanjutkan proses hukum di masing-masing institusi. "Kita tunggu hasilnya," tegas Ronny. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buka Peluang Supervisi Kasus Transjakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler