jpnn.com - JAKARTA – Kinerja Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat sebagai pemimpin di Jakarta belum sepenuhnya menghadirkan kesejahteraan bagi warga ibukota. Setidaknya hal itu terlihat dari jumlah angka kemiskinan yang semakin meningkat.
Dasarnya ialah data hasil pembahasan DPRD DKI terkait LKPJ atas penggunaan APBD DKI Tahun 2014 yang dibacakan anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan Pantas Nainggolan.
BACA JUGA: Minuman Beralkohol Golongan A Sudah Hilang di Minimarket Jakarta
Dalam pembahasan itu disebutkan angka kenaikan menjadi 412 ribu pada 2014. Sebelumnya, angka kemiskinan hanya 371 ribu pada 2013 lalu. Lalu, bagaimana sikap Ahok dan Djarot?
"Begini, kemiskinan meningkat tuh karena kinerja Pemda DKI atau situasi nasionalnya? Harga BBM naik, semua naik," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/4).
BACA JUGA: EO Pesta Bikini SMA, Djarot Dorong Polisi Segera Bertindak
Djarot menyatakan, kenaikan angka kemiskinan tidak boleh hanya dilimpahkan kepada Pemda DKI. Pasalnya, banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan.
"Gejolak secara politik ada pemilu, ada pilpres kan. Faktor itu juga harus dihitung dong. Bukan hanya kemudian dilimpahkan karena pemerintah DKI," tambah kader PDI Perjuangan itu.
BACA JUGA: Ahok: Negara Maju Biasanya Lebih Mencintai Sepeda
Ahok pun mengamini ucapan Djarot. Menurut mantan kader Partai Gerindra tersebut, kenaikan angka kemiskinan dipengaruhi banyak variabel. "Angka kemiskinan pasti naik, kenapa? Karena inflasi, ada kenaikan BBM," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Tiga Raperda Baru DKI Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi