Angka Kredit Macet UMKM Cukup Tinggi

Kamis, 04 Agustus 2011 – 01:31 WIB

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit ke segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp 436,7 triliun sampai Juni 2011Namun tingkat kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat cukup tinggi.

"Kredit UMKM keseluruhan Rp 436,7 triliun per Juni, NPL-nya 4,59 persen gross," kata Deputi Direktur Direktorat Kredit UMKM dan BPR Mahdi Mahmudy Jakarta, Rabu (3/8).

Menurut Mahdi, untuk memangkas tingkat NPL tersebut bank sentral tengah membuat kajian untuk membentuk pemeringkatan calon debitur UMKM dengan melakukan kerja sama dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Universitas Indonesia.

"Itu sedang dalam proses

BACA JUGA: Perbankan Diminta Tuntaskan Perjanjian Kerja Bersama

Mudah-mudahan dalam waktu singkat bisa membantu analisis peratingan itu
Jadi untuk penilaian apakah peringkatnya sedang, baik, atau kurang baik

BACA JUGA: Izin Ekspor Beras Masih Dipertimbangkan

Masih dalam kajian, kita bekerja sama dengan dan stakeholder
Dengan Pefindo itu tahun ini, mungkin masih berlanjut sampai tahun depan sampai kita betul-betul punya format yang ideal dengan lembaga rating itu," jelas Mahdi.

Dengan adanya pemeringkatan khusus debitur UMKM tersebut, Mahdi mengharapkan tingkat NPL bisa turun dari posisi saat ini yang hampir di level 5 persen

BACA JUGA: Pantau Harga, Pemerintah Bentuk Posko Khusus

"Dengan ada peringkat itu ya tentunya secara tidak langsung menekan NPL, tentunya kalau semakin tinggi ratingnya, semakin baik UMKM itu, dia resikonya juga rendah yaYa kita harapkan pasti turun," jelasnya.

Pada bagian lain, Mahdi mengayakan dari sisi suku bunga di segmen UMKM pada dasarnya masih bisa turun tetapi memang dipengaruhi berbagai variabelSelain dari biaya bank sendiri, tingkat inflasi juga turut memberikan andil"Suku bunga sekitar 14 persenKalau inflasinya turun kita harapkan biaya bank juga turun, kalau biaya bank turun kita harapkan tingkat suku bunga turunJadi variabelnya banyak sekali untuk masalah bunga ini," papar Mahdi.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berjanji menurunkan bunga kredit segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kedepanSaat ini bunga kredit UMKM BRI tercatat di posisi 20 persen.  "Kalau bicara soal UMKM itu dilihat secara industriTidak bisa dibandingkan antar instansi jasa keuanganMemang efisiensi akan terus dilakukan," ungkap Direktur Bisnis UMKM BRI Djarot Kusumayakti di JCC, Jakarta, Rabu (3/8).

Djarot mengemukakan, BRI memang memberikan bunga kredit UMKM di kisaran 20 persenKe depan, dengan efisiensi tersebut Djarot berjanji bunga kredit turun lagi.
"Saat ini kredit UMKM di 20 persenKe depan memang ada rencana kita turunkan lagi karena efisiensi tadi," tegas Djarot.

BRI sendiri menargetkan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 30% di 2011BRI optimistis kredit mikro tumbuh mencapai Rp92,3 triliun di tahun 2011 dengan pengembangan Teras BRI di pasar-pasar rakyat

Hingga Juni 2011 kucuran kredit di segmen mikro sudah mencapai Rp 78 triliun atau meningkat Rp 7 triliun dari akhir Desember 2010 yang tercatat sebesar Rp71 triliunSampai saat ini jumlah total Teras BRI mencapai 972 unit, dan dibidik mencapai 1.300 unit, dengan target tambahan 700 unit dari posisi akhir 2010 lalu sebanyak 617 unit(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Gunakan Dana Stabilisasi Pangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler