Angkat Kisah Legenda Atlantis, Menpora Dito Ingatkan Pentingnya Harmonisasi dengan Alam

Rabu, 11 Oktober 2023 – 13:43 WIB
Menpora Dito Ariotedejo saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Mulia Resort, Selasa (10/10/2023). Foto: Kemenpora.go.id

jpnn.com - Menpora Dito Ariotedjo mengangkat kisah legenda Atlantis pada Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023.

Dalam pertemuan di Mulia Resort, Selasa (10/10/2023), pria kelahiran 25 September 1990 itu mengutip buku karya profesor arkeologi Ken Feder berjudul Encyclopedia of Dubious Archaeology.

BACA JUGA: Berkunjung ke Malang, Menpora Dito Sampaikan Duka kepada Korban Tragedi Kanjuruhan

Dalam buku tersebut, Atlantis digambarkan sebagai sebuah negara yang kaya secara materi, maju secara teknologi, dan kuat secara militer. Namun, negara tersebut rusak oleh kekayaan, kecanggihan, kekuatan, dan keserakahannya sendiri. 

Karena itu, Menpora Dito menyebut legenda Atlantis menjadi simbol kejayaan dan kemunduran peradaban manusia.

BACA JUGA: Menpora Dito Ajak Anak Muda Jadi Power Rangers Melawan Monster Kebodohan & Kemiskinan

"Kejayaan Atlantis berhasil membangun industri yang canggih, kemunduran karena Atlantis mencoba menjajah bangsa lain dan terus-menerus mengeksploitasi sumber daya alam.”

"Selain itu, Atlantis yang tenggelam di lautan, mengingatkan akan kerentanan serta keterbatasan negara-negara membangun harmoni dengan alam, khususnya ekosistem laut," ungkap Menpora Dito.

BACA JUGA: Menpora Dito Ariotedjo Serukan Program Kepemudaan Harus Berorientasi Masa Depan

Lebih lanjut, Menpora Dito mengingatkan perlunya kolaborasi bersama untuk membangun sumber daya laut bagi kemakmuran peradaban manusia.

Selain itu, lautan juga perlu diperhatikan dengan cara menyeimbangkan pembangunan dan kelestarian lingkungan.

“Sebagai sesama negara kepulauan, perlu adanya kolaborasi membuat peta bersama terkait potensi sumber daya laut di bumi untuk kemakmuran peradaban manusia di satu abad mendatang.”

“Perlu melakukan pendekatan blue economy, yakni pembangunan berkelanjutan yang fokus pada pemanfaatan sumber daya laut dengan cara yang menyeimbangkan pembangun ekonomi dan kelestarian lingkungan," pungkas suami dari Niena Kirana Riskyana itu.

AIS Startup Blue Business Summit merupakan salah satu side event dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang digelar pada 10–11 Oktober 2023. 

Sekitar 24 delegasi dari negara-negara pulau dan kepulauan hadir berpartisipasi dalam acara ini. 

AIS Forum juga wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan se-dunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama.

Keempat area itu ialah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. 

KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.(kemenpora/mcr16/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler