Angkat Usaha Mikro, Banyuwangi Gandeng Startup Warung Pintar

Minggu, 11 November 2018 – 15:26 WIB
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (tiga kiri). Foto: for JPNN.com

jpnn.com, BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan kolaborasi dengan startup teknologi ritel Warung Pintar untuk menaikkan daya saing warung-warung kecil. Upaya ini sekaligus untuk menumbuhkan iklim wirausaha di daerah tersebut.

“Kami sudah bertemu dengan founder dan CEO Warung Pintar, Agung Bezharie dan Harya Putra. Mereka juga sudah ke Banyuwangi. Insyaallah sebentar lagi sudah matang skema kolaborasinya,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (11/10).

BACA JUGA: Program Pemkab Banyuwangi Berhasil Kalahkan 79 Negara

Anas baru saja menghadiri acara yang digelar Warung Pintar bertajuk Pesta Rakyat Pintar. Warung Pintar adalah perusahaan rintisan (startup) yang menggarap teknologi sektor ritel. Warung-warung kecil didigitalisasi dan dipermak sedemikian rupa untuk membuatnya berdaya saing saat harus berhadapan dengan ritel-ritel modern.

Anas menambahkan, setidaknya terdapat dua skema yang bakal dijalankan. Pertama, menempatkan Warung Pintar di ruang-ruang publik dan destinasi wisata.

BACA JUGA: Cepat Respons Pengaduan Publik, Banyuwangi Raih Penghargaan

“Yang punya ini saya harapkan bukan orang per orang nantinya, tapi komunitas. Misal di ruang publik daerah A, maka yang mengelola adalah komunitas warga di sana, bisa koperasi atau kelompok pengajian ibu-ibu dan anak-anak muda. Sekaligus menggiatkan kewirausahaan, karena warga bisa berproduksi dan menjualnya di Warung Pintar,” ujar Anas.

BACA JUGA: Susi Pudjiastuti Datang pakai Helikopter Pribadi, Meriah

Skema kedua, sambung Anas, mendorong warung-warung yang sudah ada untuk didigitalisasi melalui Warung Pintar, sehingga bisa lebih kompetitif saat harus berhadapan dengan ritel modern.

“Kebetulan, di Banyuwangi, kami membatasi ketat pergerakan ritel modern. Kalau di daerah lain jumlah ritel modern bisa ratusan unit, di Banyuwangi baru puluhan karena memang kami batasi. Tapi warung-warung milik Mbok Yem, Mbok Nah, ini kan tetap harus maju, maka perlu ditingkatkan sistemnya. Warung Pintar bisa menjadi salah satu solusi,” tutur Anas.

“Ini adalah wujud inklusi ekonomi lewat teknologi. Jadi teknologi tidak memakan yang kecil,” imbuh Anas.

Di Warung Pintar, selain skema digitalisasi untuk manajemennya, yang ditawarkan antara lain desain yang lebih modern. Di antaranya dilengkapi infrastruktur perangkat lunak seperti charger station. Berdasarkan riset, digitalisasi ala Warung Pintar mampu meningkatkan pendapatan bulanan warung-warung kecil sebesar 89 persen.

“Jadi yang dibentuk oleh perusahaan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 itu ekosistemnya. Mimpi kami Banyuwangi bisa bangun ekosistem ritel kecil yang terdigitalisasi, yang punya engagement kuat ke komunitas di sekitarnya sekaligus bisa menyejahterakan masyarakat. Ya namanya mimpi kan enggak masalah, kita mulai dari kolaborasi ini,” kata Anas.

Selain menjadi upaya meningkatkan kinerja warung-warung kecil dan mengajak warga berbisnis, Warung Pintar juga menjadi jendela promosi wisata daerah. Karena di Banyuwangi nantinya di setiap Warung Pintar ada perangkat promosi wisata. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UMKM Kue Banyuwangi Raup Omzet Ratusan Juta per Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler