Angket Pajak Kandas, Kasus Century Digeber Lagi

Golkar Tak Ingin PAN dan Demokrat Pimpin Timwas

Sabtu, 26 Februari 2011 – 01:10 WIB

JAKARTA - Belum satu minggu hak angket mafia pajak kandas dalam sidang paripurna DPR Selasa (22/2) lalu, kini partai Golongan Karya (Golkar) sudah ancang-ancang untuk menunjukkan kepiawaiannya di parlemenRencananya, anak buah Aburizal Bakrie di DPR akan terus mendorong pengungkapan kasus Century.

Caranya, dengan mendorong adanya pimpinan definitif dalam Tim Pengawas (Timwas) Tindak Lanjut Pansus Century dan audit forensik aliran dana kasus Century

BACA JUGA: Din-Hasyim Kritik Balik Dipo Alam

"Perkembangan terakhirnya, ada indikasi kuat bahwa rekomendasi DPR terhadap kasus Bank Century pelan-pelan tapi pasti ditenggelamkan oleh berbagai isu dan peristiwa yang datang belakangan
Fraksi Golkar menegaskan bahwa hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi," kata Ketua Fraksi Golkar DPR, Setya Novanto kepada wartawan, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (25/2).

Menurutnya,salah satu upaya untuk menjaga konsistensi Golkar dalam mengawasi rekomendasi itu adalah dengan cara penguatan kepemimpinan Tim Pengawas (Timwas) Rekomendasi DPR

BACA JUGA: Permintaan Panda Tergantung Kesediaan Bibit-Chandra

Novanto mengatakan, sistem pimpinan Timwas Century yang selama ini digilir oleh pimpinan DPR menjadi tidak efektif
"Akibatnya, antara satu pimpinan dengan yang lain tidak saling mendukung dan memperkuat, bahkan saling melemahkan dan tidak ada kesinambungan," ujarnya.

Lantas siapakah pimpinan DPR yang layak menjadi pemimpin definitif di Timwas Century? Novanto menyebut tiga nama yaitu Priyo Budi Santoso dari Golkar, Pramono Anung dari PDIP ataupun Anis Matta dari PKS

BACA JUGA: Susu Berbakteri Tak Diumumkan, Bisa Dipidanakan

Novanto hanya tertawa ketika disodori dua nama pimpinan DPR lainnya yaitu Marzuki Alie dari Demokrat dan Taufik Kurniawan dari PAN

Terkait audit forensik aliran dana Century, Novanto menegaskan bahwa hal itu untuk melacak lebih jauh aliran dana baik sebelum bailout ataupun aliran setelah kucuran dana Rp Rp6,7"Audit forensik itu sangat diperlukan untuk mengungkap ke mana larinya dana Century ituApalagi disebut-sebut adanya aliran dana itu ke parpol dan salah satu pasang calon presiden," tegasnya.

Apakah upaya politik Golkar kali ini tak lebih sebagai upaya pengalihan isu? Novanto menepis anggapan itu"Tudingan itu tidak benar," tandasnya.

Di tempat sama mantan anggota Pansus Angket Century dari Golkar, Bambang Soesatyo menegaskan, jika ada pihak yang ingin mengubur kasus Century maka itu sama saja dengan mimpi"Kami akan terus konsisten mengawal iniHarus ada yang tanggung jawab dalam kasus iniKalau ada yang berharap kasus Century tenggelam, itu adalah mimpi kosongDPR saat ini justru tengah mencarikan dana untuk audit forensik," tegasnya.

Dipaparkannya, dana untuk audit forensik tidak sampai Rp 63 miliar seperti disebut-sebut selama iniDari konsultasi informal dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kata Bambang, paling hanya butuh Rp 20 miliar"Dan tentunya BPK akan mengawasi lembaga yang melakukan audit forensik," pungkasnya.(fas/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Diminta Cekatan Bongkar Mafia Pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler