Angkutan Lebaran Dilarang Naikkan Tarif

Senin, 06 September 2010 – 01:52 WIB

BOGOR -- Menjelang Idul Fitri 1431 H, tak ada kenaikan tarif angkutan khususnya angkutan kotaHal itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Bogor Achmad Syarif.  “Hari raya ini, tak ada tuslag tarif angkutan Lebaran maupun angkutan dalam kota, yang ada adalah tarif batas atas dan batas bawah,” kata Ahmad Syarif kepada Radar Bogor

BACA JUGA: Lebaran, Wisatawan ke Batu Bisa Tembus 50 Ribu



Namun, hingga saat ini pihaknya belum menentukan batas tarif tersebut, terutama untuk angkutan hari raya
Padahal, di saat Lebaran, para sopir biasanya menaikkan tarif sepihak dan dianggap merugikan penumpang

BACA JUGA: HTI Tentang Keras Rencana Pembakaran Al-quran



“Untuk angkot, kita sudah koordinasi dengan organda bahwa setiap angkutan wajib mengangkut penumpang
Sedangkan kenaikan tarif angkot sepanjang wajar dan penumpang tak mengeluhkannya, itu tak masalah,” tegasnya

BACA JUGA: Cek Kesehatan Sopir Bus Diperketat

Namun, ia tak merinci berapa persen kenaikan yang masih bisa ditolerir

“Tapi, jika ada yang menaikkan tarif seenaknya, laporkan saja ke Dishubkominfo atau ke posko angkutan Lebaran di Terminal Baranangsiang,” terangnyaMengantisipasi adanya pelanggaran tarif tersebut, Dishubkominfo Kota Bogor sudah menerjunkan tim guna mengecek tarif sejak H-7Tim tersebut bertugas mengontrol langsung agen penjualan tiket dan pool-pool pemberangkatan, serta mewawancarai penumpang di terminal tersebut.

“Kita (Dishub, red) juga membangun posko induk dan posko operasional di Terminal Baranangsiang, posko kantor Dishubkominfo dan posko terpadu polresta,” pungkasnyaSementara itu, prediksi penurunan jumlah pemudik pada Lebaran 2010 ini mulai terlihatPantauan Radar Bogor di lapangan, jumlah pemudik menurun dibanding tahun laluSeperti yang terlihat di pool-pool bus sepanjang Jalan Tajur.

Staf Marketing Rosalia Indah, Nanang Kosim mengatakan, pada H-6 Idul Fitri 1431 H, jumlah penumpang arus mudik belum mengalami kenaikan berartiHal itu, lanjut dia, berbeda dengan tahun lalu dimana pada H-7, pool-pool bus, termasuk pada tempatnya bekerja, sudah dipadati pemudik“Masih sepi, kemungkinan besok atau Senin,” tandasnya.
Menurut dia, karakter pemudik asal Bogor yang biasa membeli tiket mendadak, membuat H-6 Lebaran di pool bus masih sepi“Calon penumpang sukanya mendadakBerangkat pas hari H sampai H+2,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Staf Marketing CV Pelangi, FadlyMenurut dia, arus mudik dengan tujuan Sumatera merosot tahun iniIa membandingkan pengalamannya tahun lalu, H-7 merupakan puncak arus mudik yang jauh berbeda dengan H-7 Lebaran tahun ini“Sudah H-6, tapi peningkatan baru sedikit-sedikit,” ujarnya.

Menurut dia, pihaknya sudah menerapkan tuslah sebesar 30 persenKenaikan harga itu dimulai sejak Jumat (3/9) hingga dua pekan ke depan (17/9) nantiFadly mencontohkan, untuk tiket bus tujuan Medan, harga normal Rp410.000 menjadi Rp525.000, naik Rp115.000Menurut dia, tuslah tersebut adalah hal yang wajarMengingat, perusahaan harus menutupi biaya operasional angkutan“Berangkat penuh, pulang kosong, kan tekor Mas,” katanya(sal/cr12)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Plat Merah Rombongan Ical Bonyok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler