Anies Baswedan: Dia Memimpin Dadakan atau Sejak Kecil?

Selasa, 05 Desember 2023 – 13:40 WIB
Anies Baswedan saat agenda “Desak Anies” di Wetland Square, Ahmad Yani, Banjarmasin, Selasa (5/12). Foto: tangkapan layar YouTube Anies Baswedan

jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mempertanyakan apakah boleh masyarakat memilih presiden berdasarkan kriteria tertentu termasuk karena menggemaskan.

Hal itu dikatakan Anies saat agenda “Desak Anies” di Wetland Square, Ahmad Yani, Banjarmasin, Selasa (5/12).

BACA JUGA: Anies Menilai Banyak Anggaran untuk Kebutuhan Tidak Penting, Dia Menyebut Contoh

Adapun, gemas atau saat ini sering disebut dengan gemoy merujuk pada salah satu calon presiden, yakni Prabowo Subianto.

“Memang boleh milih pemimpin yang menggemaskan? Memang boleh? Boleh enggak tuh? Bebas. Anda mau pilih karena keriting, warna matanya, boleh, karena warna kulitnya, boleh,” ucap Anies seperti dikutip dari YouTube Anies Baswedan.

BACA JUGA: Dengar Keresahan Produsen Tahu, Fery Farhati: Insyaallah, Pak Anies Berpihak

Menurut Anies, warga negara Indonesia tidak dilarang dan berhak memilih siapapun dengan alasan apapun sebagai presiden.

“Republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih alasan dalam memilih pasangan atau calon, jadi enggak ada larangan sama sekali,” kata dia.

BACA JUGA: Hargai Waktu Rakyat, TKN Prabowo Ogah Berpolemik soal Format Debat

Walau begitu, eks Gubernur DKI Jakarta itu menganjurkan agar masyarakat memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan rekam jejak.

Bahkan, presiden harus dilihat apakah pernah memimpin atau tidak. Bila tidak, minim harapan untuk diberi amanat sebagai pemimpin negara.

“Dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil? Saya bertanya apa rekam karyanya, apa yang dia sudah kerjakan sejak masa kecil, yang dia lakukan ketika muda, sejak muda dia memikirkan orang banyak atau sejak muda dia memikirkan dirinya sendiri,” kata Anies.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menambahkan bila calon pemimpin bersenyawa dengan gagasannya maka ditanya apa pun instingnya akan mencerminkan ideologinya.

“Kalau dia tidak bersenyawa dengan gagasannya maka dia harus membaca teks untuk menjawab pertanyaan dari orang lain,” kata Anies. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler