Anies Baswedan Jelaskan Logika Ekonomi DKI Tumbuh Negatif di Masa Pandemi

Jumat, 19 Februari 2021 – 06:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada 2020 mengalami kontraksi. Badan Pusat Statistik (BPW) mencatat ekonomi ibu kota pada tahun lalu tumbuh minus 2,36 persen dibandingkan 2019.

Menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, pertumbuhan ekonomi provinsinya selama dua triwulan terkontraksi. Pada triwulan ketiga 2020, ekonomi DKI tumbuh minus 3,82 persen dibandingkan 2019.

BACA JUGA: Jika Ada Warga Jakarta Ogah Divaksin, Anies Baswedan Merespons Begini

Namun pada triwulan selanjutnya ekonomi DKI terkerek meski masih minus. Pada triwulan keempat 2020, perekonomian DKI tumbuh minus 2,14 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Anies mengatakan, hal yang patut dicermati ialah penyebab perekonomian di DKI mengalami kontraksi. Menurutnya, kondisi itu tak terlepas dari pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat membatasi aktivitas.

BACA JUGA: BPS: Akibat Pandemi Penduduk Miskin di DKI Jakarta Jadi 496.840 Jiwa

"Penyebabnya adalah interaksi berkurang, kegiatan transaksi menurun," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (18/2).

Mantan Rektor Universitas Paramadina itu memastikan penyebab perekonomian DKI tumbuh minus bukan berkurangnya investasi.

BACA JUGA: Bu Menkeu: Kontraksi Ekonomi 5,3 Persen, Indonesia Relatif Masih Bertahan

"Bukan salah hitung, bukan kurang investasi. Penyebabnya karena interkasi berkurang dan transaksi menurun," katanya.

Lebih lanjut mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, syarat untuk mengubah perekonomian DKI kembali stabil ialah warganya harus sehat pada masa pandemi Covid-19. Dengan demikian ada interaksi masyarakat yang  menggerakkan perekonomian.

"Mengembalikan kondisi ekonomi harus dimulai mengembalikan kondisi kesehatan sehingga orang bisa berinteraksi," katanya.

Lebih lanjut Anies menegaskan bahwa aktivitas masyarakat bisa memberikan nilai tambah. Dari situlah ekonomi tumbuh.

"Begitu ada nilai tambah maka menghasilkan pertumbuhan eknomi. Itulah kira-kira logisnya," pungkasnya.(cr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon: Pemerintah Salah Resep, Kontraksi Ekonomi Lebih Buruk dari Prediksi


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler