Anies Baswedan: Kita Harus Bersiap untuk Kondisi yang Lebih Menantang

Kamis, 16 April 2020 – 17:59 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto:dok ANTARA/HO-Humas Pemprov DKI Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dukungan pemerintah pusat, dalam rangka meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus positif virus corona COVID-19 di Ibu Kota.

“Pada saat ini kenyataannya jumlah kasus meningkat sehingga kita harus bersiap untuk kondisi yang lebih menantang dari saat ini,” katanya dalam rapat bersama Timwas Penanggulangan COVID-19 DPR RI di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: Saran Prof Asep agar Masyarakat Tetap Selamat di Tengah Serbuan Corona

Anies mengatakan fasilitas kesehatan yang ada selama ini dipersiapkan hanya untuk dalam kondisi normal, sedangkan pada kenyataannya jumlah kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan.

Ia menyebutkan di Jakarta saat ini terdapat total 190 rumah sakit dengan 100 rumah sakit di antaranya telah melayani pasien COVID-19 dan 172 rumah sakit merawat pasien dalam pengawasan (PDP).

BACA JUGA: Kemenkes Imbau Seluruh RS Tutup Praktik Rutin, Kecuali UGD

“Di Jakarta ada 190 rumah sakit, total tempat tidur ada 23 ribu, total ICU ada 714, total ruang isolasi ada 657, dan ventilator ada 947 buah,” ujarnya.

Ia menjelaskan jika tren kasus COVID-19 terus meningkat dengan perkiraan 20 persen dari kasus positif membutuhkan pelayanan yang intensif maka fasilitas kesehatan yang sudah ada tidak dapat menampung dengan baik.

BACA JUGA: Cerita Dokter yang Merawat Pasien Corona: Kami Melihat Hal-Hal Mengerikan Akhir-akhir Ini

“Dalam situasi hari ini sudah merasakan padat. Jika tren positif meningkat mungkin kita akan mengalami kesulitan karena jumlah ICU dan ruang isolasi terbatas, jadi kapasitas itu harus ditingkatkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Anies juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas pelaksanaan tes COVID-19 khususnya melalui metode polymerase chain reaction (PCR) agar deteksi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Dengan melakukan testing, kita akan tahu siapa terinfeksi dan siapa tidak, lalu bagi yang terinfeksi bisa langsung diisolasi,” katanya.

Sebagai informasi, hingga Kamis (16/4) terdapat 2.670 orang yang dinyatakan positif COVID-19, 202 orang sembuh, dan 248 orang meninggal di DKI Jakarta.

Dari jumlah kasus positif tersebut sebanyak 1.601 orang dalam perawatan dan 619 orang melakukan isolasi secara mandiri. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler