Anies Baswedan Terima Nakasone Award

Rabu, 30 Juni 2010 – 07:26 WIB

JAKARTA - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan kembali mengukir prestasi membanggakan berskala internasionalDia baru saja menerima Nakasone Award dari the Institute for International Policy Studies (IIPS) Jepang

BACA JUGA: Mahfud MD dan Koperasi MK Digugat Perdata

Penghargaan yang cukup bergengsi di Negeri Sakura tersebut diterima Senin lalu (28/6) dalam acara penganugerahan yang berlangsung di Ana Intercontinental Hotel, Tokyo, Jepang


"Ini bukti perhatian terhadap Indonesia dari hari ke hari semakin besar dan bukti mereka melihat betul yang tengah dikerjakan di kampus Paramadina," kata Anies saat dihubungi tadi malam (29/6)

BACA JUGA: Kelelahan, TK Masuk RS

Pemberian award itu dilakukan sendiri oleh Yasuhiro Nakasone yang sekarang telah berusia 92 tahun
Yasuhiro Nakasone adalah perdana menteri (PM) Jepang periode 1982-1987 yang sangat populer di eranya

BACA JUGA: Incar Yusril, Kejagung Periksa Mantan Kepala Koperasi

Bersama Ronald Reagan, Nakasone sempat membangun poros untuk menghadapi pengaruh Uni SovietSosoknya semakin dihormati publik Jepang karena dinilai mampu mengembalikan nasionalisme bangsanya di pusaran dunia internasional.

Nakasone kini adalah chairman IIPS JepangNakasone Award merupakan program rutin lembaga tersebut sejak 2005Setiap tahun mereka memberikan award kepada empat tokoh muda lintas dunia yang berusia 40-an tahunPenerima Nakasone Award asal Indonesia sebelumnya adalah peneliti CSIS Rizal Sukma (2005) dan Dekan ISI Denpasar Wayan Karya (2006)

Lantas, apa yang menyebabkan Anies menjadi salah seorang penerima Nakasone Award tahun ini? "Saat memperkenalkan saya, mereka menyebutkan beberapa hal," kata AniesDia dianggap aktif dalam mempromosikan ide-ide baru di Indonesia dan luar negeriSelain itu, Anies giat berpartisipasi dalam membangun saling pengertian lintas negara, terutama pada era sesudah terjadinya ketegangan antara Timur dan Barat.

Anies juga dinilai memiliki kemauan mendedikasikan waktunya untuk pengembangan pendidikan di Indonesia"Ini bukan sesuatu yang saya applySetidaknya lebih dari 300 nama diprosesDiambil sebelas finalis, lalu diseleksi lagiSaya kira ini benar-benar apresiasi bagi Indonesia," ujar pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969, itu.

Dalam malam penganugerahan penghargaan tersebut, Anies menyampaikan pidato singkatDia menceritakan perkembangan demokrasi di Indonesia dan pentingnya investasi dalam bidang pendidikanMenurut Anies, kalau ingin maju dan berkembang, bangsa Indonesia harus mengubah cara pandang mengenai kekayaan nasional.

"Selama ini kita selalu menyebut minyak, gas, batu bara, dan hutan sebagai kekayaan nasionalJarang di antara kita yang menyebut manusia IndonesiaPadahal, tanpa manusia Indonesia yang terdidik tinggi, berbagai kebebasan, demokrasi, dan dinamika perekonomian tidak akan bisa menyejahterakan rakyat," jelasnya.

Dalam dua tahun terakhir, Anies juga mendapatkan sejumlah penghargaan internasionalPada April 2008, dia masuk Seratus Tokoh Intelektual Dunia versi majalah Foreign Policy Amerika dan pada 2009 dinobatkan sebagai salah seorang Young Global Leaders dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum/WEF).

Majalah Foresight yang terbit di Jepang, edisi April 2010, juga menobatkan Anies sebagai salah seorang di antara 20 tokoh yang diprediksi berperan dalam perubahan global 20 tahun mendatangSelain Anies, turut masuk dalam daftar itu Presiden Venezuela Hugo Chavez, PM Rusia Vladimir Putin, dan anggota parlemen India yang juga Sekjen Indian National Congress Rahul Gandhi(pri/c3/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Listrik jadi Tersangka Kasus Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler