jpnn.com - JAYAPURA - Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Sugandi mengatakan bahwa animo pendaftar calon siswa (casis) bintara Polri di Polda Papua 2024 cukup tinggi hingga Kamis (25/4) ini.
Kombes Sugandi mengatakan bahwa hingga akhir batas tahap administrasi penerimaan anggota Polri 2024 jalur bintara polisi tugas umum, tercatat sudah ada 9.854 pendaftar. "Polda Papua membawahi empat provinsi, yang sudah melakukan verifikasi 7.790 pria dan 2.064 wanita," kata Kombes Sugandi ditemui di Polda Papua, Kamis (25/4).
BACA JUGA: Terima Gratifikasi dari Casis Bintara, Oknum Polisi ini Cuma Dijatuhi Sanksi Etik
Sugandi mengatakan bahwa animo pendaftar yang tertinggi ada pada Polresta Jayapura Kota. Sementara, peminat untuk wilayah pegunungan kurang. "Polresta (Jayapura Kota) tiap tahunnya tinggi (pendaftar). Kalau pegunungan kurang tahu kenapa, tetapi tahapan sosialisasi terus dilakukan untuk mengajak para muda-mudi yang berminat," ungkapnya.
Menurut dia, kuota kali ini mencapai 2.000 orang, yang diperuntukan bagi orang asli Papua maupun lahir dan besar di Papua. "Untuk OAP berapa non-OAP itu tergantung dari dinamika tahapan seleksi. Ini, kan, baru tahap awal. Memasuki tahap akhir, bisa kita ketahui berapa jumlahnya yang terakhir, tetapi lebih diutamakan adalah anak-anak asli Papua," paparnya.
BACA JUGA: Tokoh Adat Dukung Polda Papua Proses Kasus Korupsi Bansos Rp 18,2 Miliar
Sementara itu, untuk pendaftaran Akademi Kepolisian (Akpol), hingga saat ini tercatat ada 152 calon siswa, yang terdiri dari 134 pria dan 18 wanita. "Untuk Akpol sudah memasuki tahap pemeriksaan kesehatan," katanya.
Kombes Sugandi meminta para calon siswa maupun orang tua tidak mudah mempercayai oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dengan syarat ada pembayaran. "Saya tegaskan penerimaan Polri gratis tidak di pungut biaya apa pun itu. Kalau ada praktik calo, silakan laporkan, Polda Papua siap menindaklanjuti itu," kata perwira menengah Polri, itu. (mcr30/jpnn)
BACA JUGA: Polda Papua Ungkap Fakta Mengejutkan Terkait Kasus Korupsi Bansos Rp 18 Miliar di Keerom
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji