JAKARTA - Calon Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Syaifullah Tamliha mengatakan keliru jika ada seruan agar ketua umum GP Ansor dimasa datang tidak berasal dari kalangan kader partai politik.
"Himbauan itu, sama saja dengan mempersempit ruang gerak GP Ansor untuk berperan dalam pembangunan nasionalKarena itu, saya beranggapan seruan itu keliru," tegas Syaifullah Tamliha, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat, (7/1)
BACA JUGA: Proyek RJA DPR Molor, Negara Bakal Tekor
Menurut Syaifullah, kontribusi pemikiran GP Ansor sangat dibutuhkan oleh partai politik untuk membangun bangsa ini ke depan
BACA JUGA: Percepat Muktamar Tak Jamin PPP Lolos PT
"Untuk menempatkan GP Ansor dalam posisi mempengaruhi partai politik itu, disanalah dikotomi partisan dan non-partisan tidak relevan lagi," tegas anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP itu.Ia tegaskan, bila dirinya dipercaya menjadi Ketua Umum GP Ansor, maka tugas pertamanya adalah memberikan penegasan kepada semua kader Ansor untuk tidak menyeret-nyeret organisasi ke partai politik manapun
BACA JUGA: Bersyukur Ical di Atas Ani Yudhoyono
Ansor harus steril dari kepentingan parpol," tegasnya.Diingatkannya, calon-calon ketua umum Ansor yang akan maju pada Kongres GP Ansor XIII, 13-17 Januari 2011 di Surabaya merupakan kader-kader Ansor yang sudah lebih dulu bergabung di Ansor dibanding masuk partai.
"Kami-kami yang maju sebagai calon ketua GP Ansor bukan kader 'dadakan' di AnsorJauh sebelum bergabung dengan partai, saya dan kawan-kawan sudah terlebih dahulu jadi kader GP Ansor," tegas diaSebelumnya, mantan Ketua Umum PP GP Ansor KH Chalid Mawardi meminta agar peserta Kongres tidak memilih calon ketua umumnya dari partisan atau dari partai politik.
"Kalau mereka yang menjadi pimpinan, maka yang akan dibesarkan adalah partainya, bukan NUKalau GP Ansor tidak mau diseret-seret untuk kepentingan parpol, maka Kongres GP Ansor harus menghindari kader-kader parpolSebab, GP Ansor harus kembali ke khittahnya, yaitu menjadi bagian dari perjuangan NU dan tidak boleh berpolitik,” kata Mawardi(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Pede Tokoh Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi