Antam Cari Mitra Baru

Setelah Ditinggal Perusahaan Tiongkok

Jumat, 05 Agustus 2011 – 07:17 WIB
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tengah mencari mitra baru untuk pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat senilai USD 1 miliarMitra sebelumnya, yaitu Perusahaan asal Tiongkok, Hangzhou Jinjiang Group (HJG) menyatakan mundur.

"Untuk mitra baru masih kami jajaki

BACA JUGA: BNI Siapkan Uang Tunai Rp 20,8 T

Karena memang untuk pengerjaannya kami tidak mungkin melakukannya sendiri
Kami belum pengalaman untuk pengolahan bauksit menjadi alumina," ujar Sekertaris Perusahaan ANTM, Bimo Budi Satrio, di Jakarta, kemarin.

Proyek mempawah merupakan salah satu dari beberapa proyek yang akan mulai dikerjakan di akhir tahun ini

BACA JUGA: PLN Siap Pasok Listrik ke Petambak Udang Dipasena

Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD1 miliar
Namun dengan mundurnya mitra tersebut maka kemungkinan waktu pelaksanaannya akan mundur.

Sebelumnya, perusahaan BUMN yang bergerak di komoditas nikel dan emas itu sudah melakukan kesepakatan kerjasama dengan Hangzhou untuk penggarapan proyek tersebut

BACA JUGA: Citilink Pakai Warna Hijau-Putih

Keduanya sudah melakukan Perjanjian Usaha Patungan (First Amended and Restated Joint Venture Agreement/JVA) pada pertengahan 2010.

Hasil penandatanganan tersebut ANTM meraih porsi 49 persen dan 51 persen dimiliki HangzhouNamun ke depannya, ANTM memiliki opsi untuk meningkatkan kepemilikannya menjadi mayoritas setelah tiga tahun beroperasi.

Hangzhou dinilai memiliki teknologi yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik smelterTerutama untuk mengolah bauksit menjadi alumina"Tentu nanti kami akan cari mitra yang memang menguasai teknologi tersebutBisa saja mitra tersebut bukan perusahaan asing, asalkan memang menguasai," katanya.

Nantinya, pabrik SGA yang akan dibangun itu berada di Mempawah, Kabupaten Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, dengan kapasitas 1 juta metric ton alumina per tahunPabrik tersebut akan mengolah 4 juta wmt bijih bauksit menjadi alumina.

Rencananya, konstruksi proyek sudah dapat dimulai pada 2011 dan akan beoperasi secara komersial pada 2014Komoditas SGA merupakan bahan baku alumunium yang dapat memenuhi kebutuhan domestik pabrik pengolahan aluminium PT InalumPendanaan proyek tersebut, saat ini juga masih dibicarakan dengan perbankan.

Sementara untuk proyek lain yaitu smelter nikel di Halmahera, Maluku Utara senilai USD 1,6 miliarKonsorsium itu bertugas menggenjot dana hingga USD1 miliarKonsorsium tersebut terdiri dari PT Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan Standard Chartered.

"Tugasnya mencari pendanaan, bisa apa saja, pinjaman bank atau obligasiSetelah  itu, mereka akan bahas lagi cara apa yang paling optimal," tuturnya.

Konsorsium tersebut diharapkan sudah bisa mendapatkan pendanaan di akhir 2011Sehingga mega proyek tersebut sudah bisa berjalan sesuai rencanaPembangun pabrik pengolahan (smelter) bijih nikel menjadi feronikel di Halmahera Utara itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi larangan ekspor bijih.

Proyek ini akan dimulai pada November dan ditargetkan berproduksi pada 2014Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 27 ribu ton per tahun.

Seperti diketahui, ANTM telah menganggarkan dana sebesar USD3,9 miliar untuk mengerjakan lima proyek yang dimiliki, antara lain proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dengan estimasi nilai investasi USD 450 juta, proyek FeNi Halmahera termasuk power plant dengan estimasi investasi USD 1,6 miliarSelain itu, perseroan juga akan melakukan modernisasi dan optimasi untuk peningkatan efisiensi pabrik feronikel Pomalaa dengan estimasi investas berkisar antara USD450-500 juta(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cigna Siapkan Tujuh Produk Anyar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler