jpnn.com - JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk, baru saja menandatangani perjanjian fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) senilai USD 100 juta. Fasilitas ini diberikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank).
"Perjanjian ini baru akan berlaku efektif setelah beberapa persyaratan terpenuhi," ungkap Direktur Utama Antam, Tato Miraza di kantornya, Jakarta, Jumat (23/5).
BACA JUGA: Pinjaman ANTAM Tenor 10 Tahun
Fasilitas KIE dari Eximbank ini, kata Tato, akan digunakan untuk keperluan Antam secara umum, termasuk untuk membiayai pembangunan proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara.
Adapun perjanjian fasilitas KIE yang ditandatangani ini, merupakan tahap pertama dari keseluruhan fasilitas KIE sebesar USD160 juta yang diberikan Eximbank. Sementara tahap II sebesar USD60 juta baru akan diambil perseroan jika nanti diperlukan.
BACA JUGA: Dahlan Harapkan Presiden Mendatang Andalkan BUMN Benahi Infrastruktur
"Terkait pinjaman ini, kami berkomitmen untuk lakukan percepatan perampungan P3FP seiring dengan peningkatan harga nikel yang signifikan sebagai efek pemberlakuan ore ban sehingga dapat menaikkan imbal hasil pemangku kepentingan," terangnya.
Seperti diketahui, P3FP memiliki estimasi nilai proyek sebesar USD500-USD600 juta. Selain untuk mendongrak efisiensi pabrik, P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik feronikel dari 18 ribu-20 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi), menjadi 27 ribu-30 ribu TNi per tahun.
BACA JUGA: Persoalan PT MNA tak Selesai dengan Mengganti Dirut
P3FP memulai melakukan groundbreaking pada 7 Februari 2013 lalu, dan ditargetkan telah masuki fase commisioning untuk Electric Furnace diakhir tahun ini.
Pembangunan P3FP juga didanai dari obligasi Antam yang diterbitkan pada akhir 2011 silam. Hingga kuartal pertama tahun ini, P3FP telah merampungkan 40 persen dari keseluruhan 8 paket konstruksi yang dicanangkan sebelumnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Senang Anggaran Kementerian BUMN Dipangkas 30 Persen
Redaktur : Tim Redaksi