Antara Misi Sosial dan Bisnis Nadiem Makarim, Pendiri Go-Jek (1)

Jumat, 18 Maret 2016 – 17:54 WIB
Pendiri Gojek Nadiem Makarim. FOTO: bca for jpnn.com

jpnn.com - SALAH satu transportasi yang begitu efektif menembus kemacetan Jakarta adalah motor. Karenanyanya ojek motor adalah salah satu favorit bagi warga ibu kota. 

Nah, dengan hadirnya perusahaan peranti lunak PT Go-Jek Indonesia (Go-Jek) yang menyediakan layanan penghubung dari konsumen dengan ojek motor membuat kegiatan mencari tukang ojek lebih mudah.

BACA JUGA: KemenPAN-RB Siapkan Sanksi Bagi Penyelenggara Negara Bandel

Awal tahun ini, Go-Jek meluncurkan aplikasi ponsel pintar untuk menghubungkan konsumen dengan tukang ojek. 

Betul saja, tak butuh waktu lama, aplikasi ini pun ramai menjadi perbincangan di masyarakat.

BACA JUGA: Sudah Setahun Lebih, KPK Masih Dalami Korupsi e-KTP

Bahkan, aplikasi Go-Jek kini sudah mendapat unduhan lebih dari dua juta kali. 

Adalah Nadiem Makarim, pria dibalik kesuksesan Go-Jek. Pria lulusan Harvard Business School ini sebelumnya pernah bekerja di perusahaan e-commerce ZALORA.

BACA JUGA: TOP! Bareskrim Tangkap Kurir Sabu Jaringan Malaysia

Dia akhirnya memutuskan untuk membangun usahanya sendiri. Nadiem mendapat ide bisnis ini ketika sedang bercakap-cakap dengan tukang ojek motor. 

Ternyata, lebih dari 70 persen waktu para tukang ojek ini habis hanya untuk menunggu pelanggan di pangkalan.

Nadiem pun memutar otak mencari cara membantu para tukang ojek mendapat penghasilan lebih banyak. 

Tak hanya itu, Nadiem juga melakukan inovasi dalam layanan ojek yang kini tak hanya sekadar untuk sarana transportasi, juga untuk kurir, membeli makanan dan berbelanja.

Nadiem juga memiliki misi sosial lewat Go-Jek yang ia dirikan. Ia ingin menciptakan lapangan kerja serta menaikkan status ekonomi para tukang ojek. 

Saat ini, para supir Go-Jek bisa mendapat penghasilan Rp 6-12 juta per bulan, tergantung seberapa keras kerja mereka.

Dalam kurun 7 bulan terakhir, Go-Jek sudah memiliki 25 ribu supir, dan dua juta unduhan. Bukan tak mungkin, pada akhir tahun Go-Jek mampu mengalahkan jumlah taksi di Jakarta.

Selanjutnya akan kita bahas rahasia Nadiem dalam menyusun strategi pemasaran untuk Go-Jek di bagian kedua. (bca/adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekali Klik, Data Kependudukan Tersaji Lengkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler