BACA JUGA: Dana Otsus Tiga Daerah Bertambah
Lantaran itulah kiranya, dalam beberapa hari belakangan di Jakarta saja misalnya, sejumlah dialog refleksi kemerdekaan bisa disimak, dengan berbagai kesimpulan pula yang dimunculkan.Yang pasti, semangat memperingati HUT RI memang masih senantiasa ada di hati segenap anak bangsa, termasuk kelompok-kelompok masyarakat yang terus memelihara nasionalismenya
BACA JUGA: Bulyan Royan Bukan Korban Pemerasan
Setidaknya berupa upacara pengibaran bendera yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah masing-masing di berbagai tempat.Sementara di ibukota Jakarta, puncak peringatan HUT RI pun tetap akan digelar di Istana Negara
BACA JUGA: 14 Daerah Otonom Baru Dipastikan Terima DAU Sendiri
Dua acara inti yang digelar hanyalah upacara pengibaran bendera Sang Saka Merah-Putih pada pagi hari, serta diikuti kemudian dengan penurunan bendera di sore harinya.Selain di Istana Negara, peringatan HUT RI ke-65 kali ini juga akan dilaksanakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, hari ini, Selasa (17/8)Acara akan diisi apel kehormatan dan renungan suci (AKRS) yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden BoedionoTerkait itu, diimbau agar warga di sekitar Taman Makam Kalibata tidak menyalakan petasan maupun kembang api yang mengeluarkan bunyi bising pada Senin (16/8) malam dan Selasa (17/8).
Hal itu seperti ditegaskan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edi PramonoDikatakannya, acara AKRS membutuhkan suasana khusuk dan tenangUntuk itu, kepada camat dan lurah setempat, diminta ikut berpartisipasi dalam mengamankan warganya”Saya mengimbau camat dan lurah agar membantu mengamankan wilayah itu dari petasan pada pelaksanaan apel,” ujar Kapolres Jaksel di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Senin (16/8) kemarin.
Menurut Kapolres, pihaknya akan menindak tegas terhadap warga yang membunyikan petasanTindakan tegas tidak hanya dilakukan saat acara AKRS, tapi seterusnyaKarena peredaran petasan dilarang, lantaran jika dalam jumlah yang besar dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lainDia menjelaskan, selain mengganggu kenyamanan masyarakat yang sedang beristirahat, membunyikan petasan juga mengganggu kenyaman bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah"Dalam beribadah seperti tarawih (kan) diperlukan suasana tenang," tambahnya.
Di kesempatan itu, Kombes Gatot Edi Pramono pun mengimbau masyarakat agar berhati-hati jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosongKarena kondisi demikian dapat memancing tindak kejahatan, seperti pencurian bahkan perampokan"Jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, agar dititipkan kepada tetanggaTerlebih saat mudik Lebaran nanti,” tegas Gatot, saat melakukan koordinasi dengan jajaran Muspiko (Jaksel) lainnya.
Keamanan dan kenyamanan mungkin merupakan salah satu elemen kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat, yang jika dikembalikan pada refleksi makna kemerdekaan, masih relatif belum penuh dinikmati oleh warga negeri iniDemikian juga dengan banyak elemen dan faktor-faktor kesejahteraan lainnyaLalu, kapan (semua bisa didapatkan)? EntahYang jelas sementara ini, Dirgahayu RI ke-65! (ibl/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Kandidat Beri Alamat Palsu
Redaktur : Tim Redaksi