Kamis (6/11), Antasari menemui 500 siswa di Sekolah Darurat Kartini, Kampung Bandan
BACA JUGA: Diragukan, Dana Pembangunan Asrama Mahasiswa Riau di Jogja
Di sana Antasari menceritakan semangat antikorupsi kepada para siswa yang belajar di sekolah gratis ituBACA JUGA: Indonesia Makin Tak Menarik Bagi Asing
Sekolah itu selalu berpindah-pindah tempat karena terus mengalami penggusuran dari Pemkot Jakarta UtaraBACA JUGA: Pilot Sukhoi Berguru ke Tiongkok
"Anak-anakku, jangan persoalkan tempat kalian belajarTapi semangatlah yang menjadikan kalian berhasil,’’ ungkapnyaDalam kesempatan itu, Antasari juga menceritakan kehidupan masa kecilnya yang tidak jauh beda dengan anak-anak di kampung itu’’Dulu kehidupan saya di Belitung juga seperti ini,’’ jelasnya
Gambarannya, persis setting yang ada di film Laskar PelangiDia menceritakan, tidak ada hidup yang diraih dengan mudahSejak kelas empat SD, Antasari mengaku berjualan es mambo dan kue di dekat pelabuhanMeski merupakan dagangan ibunya, dia berusaha tidak menilap uang yang didapatnya dari hasil berjualan itu’’Nah, semangat ini namanya kejujuran dan tanggung jawab,’’ jelasnyaUang hasil pemberian dari berjualan itu kemudian dikumpulkan, lalu dibelikan kain untuk baju Lebaran.
Kepada wartawan, Antasari mengungkapkan bahwa semangat antikorupsi harus diperkenalkan sejak dini kepada masyarakatIni dilakukan agar kelak bisa melahirkan warga yang jujur’’Suatu saat, pemuda-pemuda Indonesia sangat kukuh dan antikorupsi,’’ jelasnya
Untuk mengenalkan semangat itu, KPK sudah membikin modul antikorupsi dari jenjang SD hingga SMAUntuk sementara waktu, modul itu diajarkan di sekolah bertaraf internasional (SBI)(git/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UNESCO Imbau Negara Donor Tak Kurangi Bantuan
Redaktur : Tim Redaksi