SORONG - Usai melaksanakan apel gabungan Garnizun wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat di Lapangan Sepak Bola Kampung Baru, (30/11), ratusan anggota Polri, TNI didukung ratusan masyarakat yang diwakili persatuan ojek turun ke jalan dengan melakukan show of force keliling Kota Sorong
Dalam unjuk kekuatan ini, peserta memulai dari Lapangan Sepak Bola Kampung Baru sekitar pukul 16.00 WIT, selanjutnya dengan konvoi kendaraan, peserta melewati rute Boswesen dan kembali memutar ke Jln A Yani, lanjut hingga ke Jln Basuki Rachmad hingga ke perbatasan Aimas.
Selanjutnya peserta show of force melintas di Jln Jenderal Sudirman dan kembali finish di Lapangan Sepak Bola Kampung Baru dan kemudian membubarkan diri dengan tertib. Diikuti konvoi kendaraan pasukan anggota Polri dan TNI, kegiatan ini sebagai wujud kebersamaan dan menunjukan situasi Kota Ssorong dalam kondisi kondusif.
Selama dalam perjalanan, show of force yang juga diikuti perwakilan pelajar dan mahasiswa ini menjadi pusat perhatian warga
BACA JUGA: Peringatan 1 Desember, SBY Sudah Diberitahu
Bahkan tidak sedikit warga yang mengambil gambar dengan kamera handphonenyaSementara itu dalam apel bersama Garnizun wilayah Sorong di Lapangan Sepak Bola Kampung Baru sekitar pukul 15.00 WIT kemarin bertindak selaku inspektur upacara (Irup) Wali Kota Sorong Drs JA Jumame, MM . Hadir Komandan Korem (Danrem) 171/PVT Kol Inf
BACA JUGA: PNS di Mimika Tidak Terdistribusi Merata
Eka WIharsa, Kasrem 171/PVTBACA JUGA: Takut Rusuh, Mahasiswa Unipa Pulang Kampung
Wiriadi, Komandan Brimob, Kompol FX, Arendra, S.IKKetua KKSS dr Hj Pahimah Iskandar dan sejumlah tamu undangan lainnya.Dalam sambutannya, Wali Kota JA Jumame mengakui menjelang 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan Papua merebak isu tidak sedap di Kota SorongJumame berharap masyarakat tidak terprovokasi dan ikut serta dalam kegiatan yang melanggar hukum serta melawan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seperti pengibaran bendera yang lain serta berbuat melawan hukum
“Namun jika dirayakan oleh saudara-saudara dalam bentuk ibadah di Gereja akan dapat dipahami oleh pemerintah dan TNI, Polri lantaran sebagai bentuk pergumulan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,”ujar Jumame.
Semua yang berada di Kota Sorong ini merupakan putra dan putri bangsa Indonesia“Janganlah kita saling bertentangan yang ujung-ujungnya akan berdampak pada kehidupan kita sendiri,”harap wali kota sembari mengajak masyarakat Kota Sorong, untuk bersama-sama menjaga keamanan di wilayah Sorong Raya.
Di tempat yang sama, Danrem 171/PVT, Kol Inf Eka Wiharsa, mengatakan, apel gabungan kemarin bertujuan dalam rangka memberikan ketenangan kepada masyarakat Kota Sorong, terkait isu-isu dan SMS-SMS yang beredar, yang bisa memprovokasi warga Kota Sorong.
“Makanya dengan adanya apel gabungan ini, kita hendak menunjukan, bahwa kita siap kapan saja kalau dibutuhkanBukan hanya 1 Desember saja lalu kita apell gabungan, tetapi setiap saat siap kok, untuk menghadapi ancaman-ancaman buruk yang mengganggu keamanan dan stabilitas wilayah Papua terlebih khusus lagi Kota Sorong,”ujar Danrem Kol Inf Eka Wiharsa.
Menyinggung tindakan yang akan diambil oleh TNI, kalau seandainya terjadi hal-hal yang tidak dinginkan pada perayaan 1 Desember, dengan tegas Danrem , mengatakan pihaknya tidak bisa bertindak sembarang, melainkan melalui prosedur yang jelas“Kita hanya menunjukkan bahwa TNI siap dalam menghadapi setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam,”tandas Danrem(reg/iso)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1 Desember, Tak Ada Pengibaran Bintang Kejora
Redaktur : Tim Redaksi