SORONG - Peringatan 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan Papua akan digelar hari ini dengan melaksanakan aksi demo damai yang dipusatkan di Aula Maranatha Remu.
Dalam jumpa pers, Selasa (30/11), Yohanes Goram Gaman, didamping Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Sorong Raya, Apolos Sewa, dan panitia pelaksana, Amandus Mirino mengatakan sebelum mengadakan demo damai, massa akan arak-arakan dengan menempuh rute, SPG Remu, memutari Kantor Wali Kota dan kembali ke Aula Maranatha untuk mendengarkan orasi dari DAP dan sejumlah aktivis kemerdekaan bangsa Papua
“Kami sudah memasukan surat dari hari Jumat, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari Polresta (Polres Sorong Kota, red), dan menurut Kapolresta, surat ijin akan dikeluarkan,”ujar Goram.
Yahanes menjelaskan kepanitian dibagi dua, yakni panitia pusat dan panitia lokal
BACA JUGA: PNS di Mimika Tidak Terdistribusi Merata
Kata dia, setiap panitia memiliki peran tersendiriBACA JUGA: Takut Rusuh, Mahasiswa Unipa Pulang Kampung
“Sedangkan kami panitia lokal, hanya memasukkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian, untuk rencana besok (hari ini,Red),” ujarnyaDikatakan Goram, yang melatarbelakangi perayaan kemerdekaan bangsa Papua tanggal 1 Desember berkaitan dengan kesalahan sejarah di masa lalu mengenai integrasi dan pelaksanaan Pepera
BACA JUGA: 1 Desember, Tak Ada Pengibaran Bintang Kejora
“Beberapa bulan lalu, diadakan kongres rakyat Papua (KRP) III, dan hasil dari KRP III menyatakan, bahwa pada tanggal 1 Desember 2011, bertepatan hari dengan hari kemerdekaan bangsa Papua yang ke- 50, maka dseluruh tanah Papua akan mengadakan perayaannya,”tandas Goram Gaman.Dengan mengusung thema “Tuhan Pulihkan Papua Bagi Perdamaian Dunia”, dikatakan Goram Gaman, dalam , prayaan 1 Ddesember 1961-1 Desember 2011, HUT bangsa Papua yang ke- 50 tetap dilaksanakanSedangkan aktifitas lainnya, baik di perkantoran, pertokoan, sekolah-sekolah, pasar, dan aktifitas lainya, tetap berjalan seperti biasa.
”Warga non Papua jangan takut atau resah, dengan keadaan 1 DesemberKarena bangsa Papua sudah merdeka dari tahun 1961, hanya saja kami ingin meminta pengakuan kedaulatan dari bangsa Indonesia, untuk melepas bangsa Papua,”tandasnya.
Sementara itu Ketua DAP Sorong, Apolos Sewa mengatakan, perjuangan kemerdekaan bangsa Papua Barat tidak bertentangan dengan undang-undang.
“Rakyat bangsa Papua Barat mempunyai hak untuk menentukan masa depannya sendiri menjadi bangsa yang merdeka sama seperti bangsa Indonesia, Timor Leste dan bangsa lain di dunia,”ujarnya. (iso/reg/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disiapkan Diorama Terbentuknya Danau Toba
Redaktur : Tim Redaksi