Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Mengevaluasi Pelaksanaan Upsus di Kalsel

Rabu, 15 Mei 2024 – 18:46 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi (tengah) saat berkunjung ke Sungai Raya. Foto: source for JPNN

jpnn.com - HULU SUNGAI SELATAN - Kementerian Pertanian sedang fokus meningkatkan produksi pangan nasional melalui Upaya Khusus atau Upsus.

Kegiatan yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman itu merupakan salah satu upaya agar Indonesia kembali berswasembada pangan.

BACA JUGA: Bersama Pemprov Papua, Kementan Panen Pedet Hasil Upsus Siwab

Di berbagai kesempatan, Mentan Amran meminta kepada seluruh kepala dinas pertanian provinsi dan kabupaten untuk mempercepat proses tanam.

"Dengan harapan dapat meningkatkan produksi dan menekan impor di tahun berikutnya. Harus turun ke lapangan untuk memastikan semua yang bisa menanam, segera tanam," kata Amran.

BACA JUGA: Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

Mendukung Mentan Amran, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengevaluasi kegiatan Upsus Antisipasi Darurat Pangan di BPP Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada Rabu (15/5).

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat progres Upsus Darurat Pangan di Provinsi Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

BACA JUGA: Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian

Dedi memberikan motivasi untuk mendorong realisasi kegiatan UPSUS di Hulu Sungai Selatan agar dapat membantu meningkatkan produktivitas padi dalam antisipasi darurat pangan nasional.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, siap tidak siap, harus mampu memproduksi pangan sendiri," ujar Dedi.

"Harus bisa mengejar target agar kebutuhan beras mencukupi," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Bustanul Arifin Caya yang turut menghadiri kegiatan tersebut, mengajak para penyuluh pertanian agar membantu memonitor pelaksanaan Upsus.

"Penyuluh harus bisa mendorong kegiatan Upsus ini. Karena penyuluh adalah ujung tombak dalam pelaksanaan kegiatan pertanian di Hulu Sungai Selatan," tuturnya.

Plh. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah menginformasikan bahwa di Hulu Sungai Selatan target optimasi lahan seluas 1.281 Ha, pompanisasi 6.441 Ha dan tumpang sisip 287 Ha.

"Saat ini telah dilakukan SID di dua kecamatan, yaitu Simpur dan Kandangan seluas 1.073 ha yang nantinya akan dilakukan kontrak fisik dalam waktu dekat,” ujarnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler