Antisipasi Gunung Slamet, Logistik Didistribusikan

Jumat, 15 Agustus 2014 – 06:04 WIB

jpnn.com - BANYUMAS - Ribuan logistik untuk keperluan antisipasi erupsi Gunung Slamet dari Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Tengah mulai didistribusikan.

Logistik berupa makanan, peralatan dapur dan kesehatan tersebut disiapkan sehubungan dengan meningkatnya status Gunung Slamet dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) sejak, Selasa (12/8) kemarin.
    
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banyumas, Drs Suyanto mengatakan, logistik tersebut tiba di Banyumas pada, Kamis (14/8) kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB. Saat ini, logistik itu disimpan di gudang yang berada di Kelurahan Kranji, kecamatan Purwokerto Timur.
    
"Karena keterbatasan tempat di posko induk, sehingga logistik kita simpan di gudang yang berada di Kelurahan Kranji," ujar dia saat dikonfirmasi Radarmas di kantornya, kemarin.
    
Adapun sumber dana yang digunakan untuk kebutuhan logistik tersebut, lanjut dia, berasal dari APBN berupa makanan siap saji sebanyak 60 paket, tambahan gizi 60 paket, lauk pauk 30 paket, family kit 20 paket, peralatan dapur 10 paket, peralatan kesehatan 5 paket dan tambahan gizi anak 20 anak. Serta sumber dana dari APBD berupa, gula 25 kg, teh 100 buah dan family kit 50 paket.
    
"Selain itu juga ada bantuan dari anggaran dana siap pakai (DSP) berupa, air mineral 75 dus, mie instant 4.000, sause 144 buah dan kecap 144 buah," jelas dia.

BACA JUGA: Dandim tak Mau Insiden Bendera Jatuh Terulang

Dia menambahkan, bantuan tersebut sengaja diberikan kepada 5 kabupaten terdampak erupsi Gunung Slamet sebagai upaya jika sewaktu- waktu situasi bertambah buruk.

Kelima kabupaten tersebut adalah, kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. "Bantuan dari Provinsi tersebut dibagikan langsung ke tiap kabupaten," imbuh dia.

BACA JUGA: Staf Khusus Rano Karno Disorot

Pemerintah Kabupaten Banyumas mulai mengaktifkan secara resmi posko pemantauan erupsi Gunung Slamet sejak, Kamis (14/8) kemarin. Hal itu sehubungan dengan ditetapkanya status Gunung Slamet menjadi Siaga (level III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mtigasi Bencana Geologi sejak, Selasa (12/8) lalu.

Sementara itu, secara resmi empat posko pengamatan Gunung Slamet kemarin resmi diaktifkan kembali. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo mengatakan, peresmian tersebut dilakukan setelah menggelar rapat bersama tim relawan, Rabu (13/8) malam.

BACA JUGA: Wawako-Sekda Ikut Menjahit Bendera Raksasa

Adapun posko yang mulai diaktifkan meliputi, Posko Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, posko di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Posko Melung dan Posko Induk di Kantor BPBD Banyumas.

"Keempat posko tersebut sebenarnya sudah mulai beroperasi sejak Selasa (12/8) lalu, tapi baru hari ini mulai diaktifkan secara resmi," ujar Prasetyo saat dikonfirmasi Radarmas, kemarin.

Menurutnya, keempat posko tersebut adalah posko lama yang pernah di aktifkan saat statusnya meningkat beberapa bulan lalu. Namun karena status pada saat itu sudah dinyatakan turun, sehingga posko itu sempat di tarik oleh pemerintah. "Dan sejarang karena statusnya siaga lagi, jadi kita aktifkan lagi," jelasnya.

Dia menambahkan, petugas keempat posko tersebut terdiri dari TNI, Desa, BPBD, PMI, Polri dan relawan seperti Tagana dan ORARI. "Pemantauan dilakukan 24 jam, dibagi jadi 3 shift, pagi, siang dan malam," imbuh dia.

Sukirman, salah satu petugas pelaksana lapangan Kodim 0701/ Banyumas mengatakan, berdasarkan perintah dari atasan, Kodim 0701/ Banyumas juga membangun posko yang berada di Balai Desa Rempoah, Baturraden. Posko tersebut, kata dia, sudah mulai aktif sejak, Kamis (14/8) kemarin. "Hari ini empat tenda besar mulai didirikan. Empat tenda tersebut meliputi tiga tenda regu dan satu tenda pleton," ujar dia.

Selain tenda, Kodim 0701/ Banyumas juga menyiagakan petugas piket. Adapun petugas yang berjaga setiap hari dibagi menjadi 2 shift. "Untuk sementara petugas yang stand bye selain dari Koramil juga ada dua petugas dari Kodim," jelas dia.

Sementara itu, Rasim, salah satu petugas Posko di Desa Limpakuwus mengatakan, sejak tadi malam cuaca mendung, sehingga pantauan secara visual tidak terlihat. Sempat teramati sebentar pada pukul 05.25-07.30, terdengar suara dentuman sedang dan teramati lava pijar beberapa kali.

"Itupun tidak terlalu besar. Setelah itu tidak terlihat lagi karena mendung," kata Rasim yang juga merupakan anggota Tagana.(why/acd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dewan Lama Warisi Tempat Karaoke di Gedung DPRD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler