"Kami telah menyiapkan suatu sistem yang dapat mendeteksi kecuranganMasalah ini sudah dibahas di dalam rapat-rapat intensif bersama pihak Kemdiknas, rektor dan para wakil rektor," ungkap Herry, seusai melakukan sidak SNMPTN bersama Mendiknas di SMAN 70 Bulungan, Jakarta, Rabu (16/6).
Namun, soal bagaimana cara-cara mendeteksi pelaku kecurangan itu, Herry enggan menyebutkannya
BACA JUGA: Dirjen Baru Diminta Pacu Jumlah Dosen S3
"Kami tidak akan memberitahukan bagaimana cara, atau bagaimana sistem ini bekerja untuk mendeteksi kecuranganSementara selain itu, lanjut Herry, pihaknya juga telah menurunkan sejumlah pengawas yang mampu mengawasi para peserta tes, serta dapat mengetahui gerak-gerik mencurigakan yang bakal terjadi di ruang ujian
BACA JUGA: Adegan Mesum Bukan Koleksi Pribadi
Disebutkannya, untuk tahun ini panitia menurunkan sebanyak 44 ribu orang pengawas, yang terdiri dari dosen, guru dan mahasiswaSementara itu, masih di tempat yang sama, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengatakan, SNMPTN adalah bagian dari pelayanan yang diberikan pemerintah untuk menjembatani anak dari semua kalangan, agar bisa menimba ilmu di perguruan tinggi negeri
BACA JUGA: Polisi Siap Tindak Joki SNMPTN
Menurutnya, dengan pendaftaran online saat ini, panitia telah mampu menghemat biaya dan waktu, dengan akurasi data pendaftar yang juga tinggi.Selain itu, Mendiknas juga mengapresiasi para orangtua yang menemani anaknya ikut tes di sekolah masing"Orangtua yang mengantar adalah simbol positif di mana orangtua merasa bertanggung jawab atas pendidikan anaknyaDengan adanya orangtua di dekatnya, anak juga merasa secure dalam proses seleksi ini," kata M Nuh(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdiknas Gelar Kontes Robot Cerdas
Redaktur : Tim Redaksi